Dokter yang merawat Ibu Tong menjelaskan: "Kondisinya berkaitan dengan pola makan negatif yang sering ia terapkan setiap hari."
Baru-baru ini, Sohu (Tiongkok) melaporkan kisah Nona Tong (54 tahun) yang baru saja meninggal dunia akibat trombosis serebral. Nona Tong dikenal sebagai "kamus hidup" gaya hidup sehat di lingkungannya. Beliau selalu menjalani diet rendah minyak dan garam, serta jarang mengonsumsi makanan manis atau daging. Namun, kematian mendadaknya akibat trombosis serebral mengejutkan semua orang.
Ilustrasi. (Sumber: Sohu).
Dokter memperingatkan tentang diet ekstrem
Dokter yang merawat Ibu Tong menjelaskan: " Kondisinya berhubungan dengan pola makan negatif yang sering ia terapkan setiap hari."
Menurut dokter, Ibu Tong sangat membatasi pola makannya sehingga ia hampir sepenuhnya menghilangkan lemak dari pola makannya. Banyak orang cenderung menganggap lemak sebagai musuh, tetapi sebenarnya, tidak semua lemak berbahaya: " Tubuh manusia membutuhkan sejumlah lemak untuk mempertahankan fungsi normal."
"Nyonya Tong mengonsumsi terlalu sedikit lemak, menyebabkan pembuluh darahnya perlahan kehilangan elastisitasnya," tegas dokter tersebut. Lemak baik seperti asam lemak omega-3 dan omega-6 membantu menjaga elastisitas pembuluh darah, mencegah pembentukan gumpalan darah. Namun, pola makan Ny. Tong yang sangat ketat telah menyebabkan tubuhnya kekurangan nutrisi penting ini, yang menyebabkan kondisi di mana pembuluh darahnya menjadi rapuh dan rentan.
Diet rendah lemak dan rendah garam memang baik, tetapi jika dilakukan secara berlebihan, justru dapat lebih banyak merugikan daripada menguntungkan. Kekurangan lemak dapat mengurangi kadar vitamin yang larut dalam lemak seperti vitamin E, yang merupakan antioksidan penting dan menjaga kesehatan pembuluh darah.
Tubuh kita membutuhkan lemak dalam jumlah yang cukup untuk menjaga fungsi metabolisme dan melindungi pembuluh darah dari risiko sklerosis. Jika pola makan terlalu hambar, pembuluh darah akan seperti ranting kering, mudah patah dan membentuk gumpalan darah, yang dapat menyebabkan kecelakaan berbahaya seperti trombosis serebral. kata dokter
Menurut dokter, pola makan seimbang adalah kuncinya. Mengurangi minyak dan garam memang tepat, tetapi jangan dihilangkan sama sekali. Lemak tak jenuh dari ikan, kacang-kacangan, dan minyak zaitun merupakan sumber nutrisi yang baik untuk kesehatan jantung.
Jenis Lemak yang Baik untuk Tubuh dan Dosisnya
1. Lemak tak jenuh tunggal
Jenis lemak ini membantu menurunkan kolesterol LDL (jahat), meningkatkan kolesterol HDL (baik), dan meningkatkan kesehatan jantung.
Makanan yang kaya lemak tak jenuh tunggal:
- Minyak zaitun: 1-2 sendok makan per hari (sekitar 15-30ml).
- Alpukat: 1/4 - 1/2 buah per hari.
- Kacang mede, kacang almond, kacang kenari: 1 genggam kecil (sekitar 28 gram) per hari.
- Minyak kanola: 1 sendok makan (15ml) untuk memasak.
2. Lemak tak jenuh ganda
Kelompok ini mencakup omega-3 dan omega-6, yang penting untuk kesehatan jantung, mengurangi peradangan, dan mendukung fungsi otak.
- Makanan kaya omega-3: Ikan berlemak (salmon, makerel, sarden) - 2 kali/minggu (100-150g setiap kali).
- Biji rami, biji chia: 1-2 sendok makan (10-20g) per hari.
- Kacang kenari: 1 genggam kecil (28g) per hari.
- Makanan kaya omega-6: Minyak bunga matahari, minyak kedelai - 1 sendok makan per hari (15ml).
- Biji labu, biji bunga matahari: 1 genggam kecil (28g).
Catatan:
- Total asupan lemak harian harus sekitar 20-35% dari total kalori harian Anda.
- Meskipun lemak sehat baik untuk kesehatan Anda, gunakanlah secukupnya untuk menghindari kalori berlebih, karena lemak mengandung kalori tinggi (9 kalori/g).
- Batasi lemak jenuh dan lemak trans (seperti margarin, makanan yang digoreng) untuk melindungi kesehatan jantung.
[iklan_2]
Source: https://giadinh.suckhoedoisong.vn/nguoi-phu-nu-54-tuoi-dot-ngot-qua-doi-vi-huet-khoi-nao-bac-si-tiet-lo-nguyen-nhan-bat-ngo-tu-che-do-an-172241109203438882.htm






Komentar (0)