Harta karun yang ditemukan secara tidak sengaja, membuat para ahli dan arkeolog sangat terkejut. Kisah di bawah ini adalah buktinya.
Pada bulan September 1980, selama konstruksi di lokasi konstruksi Kongji No. 1 di Distrik Shucheng, Kota Lu'an, Provinsi Anhui (Tiongkok), para pekerja secara tidak sengaja menggali lubang hitam yang aneh.
Segera setelah menerima berita tersebut, para arkeolog segera tiba di lokasi kejadian. Ketika mereka melihat tanah di sekitar lubang, mereka yakin pasti ada sesuatu yang aneh di bawah lubang tersebut. Setelah eksplorasi arkeologi, para ahli menemukan sebuah makam kuno besar di bawah tanah.
Para arkeolog berspekulasi bahwa makam tersebut kemungkinan berasal dari Periode Musim Semi dan Gugur, Periode Negara-Negara Berperang, atau Dinasti Han. Setelah penggalian, mereka menemukan banyak peninggalan budaya langka dari Periode Musim Semi dan Gugur, sekitar 2.500 tahun yang lalu. Di makam kuno tersebut, para arkeolog melihat lubang-lubang dan menyadari bahwa tempat ini pernah diserang oleh perampok makam pada zaman dahulu. Namun, banyak peninggalan budaya yang masih relatif terawat dengan baik.
Harta karun unik dari 2.500 tahun yang lalu
Alas drum perunggu, berusia sekitar 2.500 tahun, dibuat dengan sangat halus dan unik.
Di antara barang-barang antik dan peninggalan budaya yang ditemukan, para ahli menemukan sebuah benda istimewa, yaitu alas drum perunggu dengan detail "naga dan harimau".
Para arkeolog sangat gembira ketika melihat harta karun ini. Alas drum ini memiliki bentuk yang aneh, dihiasi kepala harimau dan naga melingkar di atasnya. Kepala harimau ini memiliki telinga yang tegak, mata yang terbuka lebar, mulut yang terbuka lebar, dan naga yang melingkarinya serta memiliki tanduk yang aneh.
Dalam dokumen-dokumen kuno, tercatat bahwa naga adalah pemimpin ras air, dan harimau adalah penguasa hutan. Oleh karena itu, artefak yang menggabungkan naga dan harimau melambangkan otoritas tertinggi.
Terdapat sekitar 98 karakter yang terukir di bagian depan alas gendang ini dan 52 karakter di bagian belakangnya. Berdasarkan karakter-karakter ini, alas gendang merupakan bagian dari gendang kuno dan sering digunakan dalam perang, upacara, dan kegiatan hiburan. Gendang kuno biasanya terdiri dari tiga bagian: alas gendang, kolom, dan badan gendang. Bagian atas gendang dihiasi dengan bendera atau bulu.
Menurut para ahli, diameter dasar gendang ini 80 cm, tinggi 29 cm, dasar berongga dan berat sekitar 100 kg.
Mengenai identitas pemilik harta karun tersebut, para peneliti mengatakan masih belum jelas. Namun, berdasarkan benda-benda pemakaman perunggu yang digali pada saat yang sama seperti lonceng perunggu, kereta, dan sebagainya, dapat dipastikan bahwa pemilik makam tersebut, sekaligus pemilik rangkaian barang antik langka ini, adalah seorang raja bawahan Dinasti Zhou pada periode Musim Semi dan Musim Gugur.
Ini sungguh harta karun langka yang berusia sekitar 2.500 tahun dan juga dibuat dengan teknik pengecoran lilin yang hilang. Metode ini membutuhkan banyak usaha dan ketelitian.
Tampilan dekat pola rumit dari harta karun berusia 2.500 tahun.
Para arkeolog hanya menemukan sedikit peninggalan budaya yang dibuat dan dicetak menggunakan metode peleburan lilin. Sebelum dasar drum perunggu di atas, para ahli telah menggali sejumlah barang antik yang dicetak menggunakan metode yang hilang ini di makam Tang Hau At pada tahun 1978.
Harta karun alas genderang ditemukan di makam Tang Hou At.
Makam Tang Hou Yi dan makam yang digali pada tahun 1980 keduanya memiliki alas drum dengan banyak kesamaan dalam hal penggunaan metode pengerjaan yang sama, yaitu pola ukiran yang berkaitan dengan naga. Satu-satunya perbedaan adalah alas drum tersebut memiliki ukiran "naga dan harimau" yang akan mengeluarkan suara seperti auman naga atau harimau ketika keduanya bertabrakan. Hal ini sangat langka dan sangat misterius.
Menurut para ahli, bahkan dengan teknologi modern saat ini, sangat sulit untuk membuat versi atau tiruan dari alas drum berusia sekitar 2.500 tahun. Hal ini menunjukkan keahlian para pengrajin ribuan tahun yang lalu.
Saat ini, alas drum unik ini dilestarikan dan dipajang di Museum Provinsi Anhui (Tiongkok).
(Sumber: Wanita Vietnam)
Berguna
Emosi
Kreatif
Unik
Kemarahan
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)