Belarus ingin "menghidupkan kembali" hubungan dengan AS

Pada tanggal 15 Juli, Kuasa Usaha Belarus untuk Amerika Serikat Pavel Shidlovsky mengatakan bahwa Minsk masih menganggap Washington sebagai mitra global yang penting dan ingin memiliki hubungan bilateral yang konstruktif.

Kuasa Usaha Belarus untuk AS Pavel Shidlovsky. (Sumber: Belta)

"Hubungan kami saat ini membeku. Ini bukan salah kami, pemerintahan Presiden AS Joe Biden menghindari kontak dan dialog dengan kami. Dialognya sangat terbatas," kata Shidlovsky seperti dikutip oleh kantor berita Belarus, Belta .

Diplomat Belarusia tersebut mengatakan ia melihat beberapa prospek kerja sama dan bahwa Minsk siap "untuk interaksi normal dan konstruktif berdasarkan kerja sama yang saling menguntungkan" dengan Washington.

"Kita perlu membangun dialog yang substantif. Sayangnya, Washington tidak mau terlibat dalam kontak semacam itu, sehingga memaksa kita untuk memenuhi tuntutan yang pada dasarnya mustahil. Itulah sebabnya hubungan kita berada dalam kondisi seperti itu," tegasnya.

Ia juga menegaskan bahwa Belarus memiliki kemauan politik untuk memfasilitasi hubungan karena negara tersebut selalu menganggap AS sebagai "mitra yang penting dan menjanjikan".

Belarus, sekutu tradisional Rusia sejak lama, telah terkena berbagai sanksi dari AS dan Uni Eropa (UE), terutama selama konflik di Ukraina.

Minsk dan Moskow telah mendirikan Negara Kesatuan Rusia dan Belarus, yang memungkinkan kedua negara untuk menanggapi dengan cepat dan efektif tantangan dan ancaman yang belum pernah terjadi sebelumnya, untuk memperkuat dan melindungi kepentingan bersama di arena internasional.

Pada tahun 2023, Minsk dan Moskow menandatangani perjanjian untuk menempatkan senjata nuklir taktis di wilayah Belarus. Pada Juni 2023, sistem persenjataan pertama dikirimkan ke Belarus. Pada Desember 2023, pemerintah Belarus mengumumkan bahwa penempatan senjata nuklir telah selesai.

Pada awal Mei, Rusia dan Belarus memulai latihan militer yang melibatkan senjata nuklir taktis. Para pengamat mengatakan latihan tersebut merupakan sinyal peringatan bagi Barat untuk tidak campur tangan lebih lanjut dalam masalah Ukraina, meskipun Moskow menekankan bahwa senjata nuklir taktis yang dikerahkan ke Belarus tetap berada di bawah kendali militer Rusia.

Sumber: https://baoquocte.vn/belarus-muon-hoi-sinh-moi-quan-he-voi-my-278781.html