
Pectus excavatum kongenital sering terdeteksi sejak dini pada masa kanak-kanak, namun tingkat keparahannya sangat bervariasi. Pada beberapa anak, kelainan bentuk hanya bermanifestasi sebagai lekukan ringan di bagian depan dada, tetapi dalam banyak kasus yang parah, tulang dada dan tulang rawan rusuk tertarik ke dalam, menekan jantung dan paru-paru, menyebabkan kelelahan, sesak napas, dan penurunan mobilitas. Jika tidak diobati sejak dini, kondisi ini dapat memburuk seiring waktu, memengaruhi perkembangan fisik dan meninggalkan tekanan psikologis yang berkepanjangan.
Untuk memberikan intervensi dini dan memberi anak-anak kesempatan untuk perkembangan fisik dan mental yang komprehensif, Rumah Sakit Bai Chay menerapkan metode bedah Nuss yang telah disempurnakan untuk mengobati pectus excavatum kongenital, sebuah proyek penelitian ilmiah tingkat provinsi dari rumah sakit tersebut. Menurut Dr. Hoang Minh Tuan, Kepala Departemen Manajemen Mutu (Rumah Sakit Bai Chay), metode bedah Nuss yang telah disempurnakan adalah teknik yang saat ini diterapkan oleh banyak pusat besar di dalam dan luar negeri karena keamanan dan efektivitasnya. Operasi dilakukan secara endoskopi, dengan menempatkan satu atau dua batang logam di bawah tulang dada untuk mengangkat area yang cekung ke posisi normalnya, membantu dada kembali ke bentuk alaminya. Setelah sekitar dua tahun, ketika struktur tulang telah stabil, batang logam akan dilepas. Keunggulan utama metode ini adalah minimal invasif, tidak memerlukan pengembangan dada seperti teknik lama, mengurangi rasa sakit, dan mempersingkat waktu pemulihan. Baik manfaat estetika maupun fungsionalnya sangat baik, membantu anak-anak meningkatkan pernapasan dan sirkulasi mereka, serta menjadi lebih percaya diri dalam kehidupan sehari-hari dan studi mereka.

Foto: Rumah Sakit Bai Chay
Rumah Sakit Bai Chay memilih anak-anak untuk intervensi bedah berdasarkan tiga kriteria utama: tingkat dampak pada fungsi pernapasan dan peredaran darah; faktor estetika; dan dampak psikologis dan sosial. Dr. Tuan menyatakan bahwa rentang usia 6-12 tahun dianggap sebagai "masa keemasan" untuk operasi. Ini adalah tahap ketika struktur kerangka anak masih berkembang, sehingga koreksi lebih mudah dan menghasilkan hasil yang stabil dan jangka panjang. Jika operasi ditunda hingga nanti, ketika tulang telah mengeras, efektivitas prosedur akan menurun.
Sebagai bagian dari proyek penelitian, Rumah Sakit Bai Chay menyelenggarakan pemeriksaan skrining untuk pectus excavatum kongenital (kelainan bentuk dada) pada lebih dari 1.500 anak di berbagai daerah di seluruh provinsi, dengan memprioritaskan anak-anak di daerah terpencil dan mereka yang berasal dari latar belakang ekonomi kurang mampu. Kasus yang terdeteksi memiliki kelainan bentuk tersebut dimasukkan ke dalam daftar operasi atau dipantau secara berkala jika tingkat keparahannya ringan. Di masa mendatang, rumah sakit akan terus memperluas program skrining pectus excavatum di seluruh provinsi. Skrining dini tidak hanya memfasilitasi intervensi tepat waktu dan mengarah pada pengobatan yang lebih efektif, tetapi juga berkontribusi untuk meningkatkan kesadaran di kalangan siswa, orang tua, dan guru tentang pentingnya deteksi dini kelainan bentuk kongenital.
Dr. Tuan menyampaikan: "Kami berharap di masa mendatang akan ada lebih banyak program untuk melanjutkan dan memperluas pemeriksaan terhadap cacat bawaan lainnya sehingga anak-anak di Quang Ninh dapat dideteksi sejak dini dan diobati dengan segera, sehingga mereka memiliki masa depan yang lebih sehat dan lebih percaya diri."
Topik penelitian tentang intervensi pectus excavatum pada anak-anak menggunakan teknik bedah Nuss yang disempurnakan tidak hanya signifikan secara ilmiah tetapi juga menunjukkan semangat inovatif tim medis di Rumah Sakit Bai Chay dalam mendekati dan menguasai teknik modern, sekaligus membawa nilai kemanusiaan yang mendalam. Banyak anak dari latar belakang kurang mampu telah menerima operasi gratis, membantu mereka mengatasi kompleks inferioritas, meningkatkan kesehatan mereka, dan berintegrasi dengan percaya diri ke dalam masyarakat.
Sumber: https://baoquangninh.vn/benh-vien-bai-chay-can-thiep-som-di-tat-lom-nguc-cho-tre-em-3381048.html






Komentar (0)