Menurut siaran pers museum, tiga orang masuk ke museum sekitar pukul 4 pagi pada tanggal 21 April (sekitar pukul 9 pagi waktu Vietnam) dan mencuri artefak yang "tak ternilai harganya".
Pihak museum menyatakan semua langkah keamanan telah diaktifkan. Alarm berbunyi dan kamera keamanan merekam banyak gambar pencuri. Pihak museum telah menyerahkan bukti kepada kepolisian setempat, lapor Xinhua pada 21 April.
Guci anggur kerajaan Tiongkok abad ke-16 dicuri pada 21 April 2024
Richard Veymiers, direktur Museum Royal Mariemont, mengatakan para pencuri tampaknya telah mempersiapkan diri dengan baik dan melancarkan aksinya hanya dalam beberapa menit. "Mereka tahu persis pintu masuk, rute pelarian, dan lokasi spesifik tempat barang-barang itu akan dipajang," tambah Veymiers.
Setelah pembobolan tersebut, polisi setempat, berkoordinasi dengan tim forensik polisi federal, segera tiba di tempat kejadian dan meluncurkan penyelidikan untuk melacak vas yang dicuri dan mengidentifikasi pelaku pencurian.
Botol anggur yang dimaksud adalah mahakarya dari bengkel kekaisaran Tiongkok pada masa Dinasti Ming. Dihiasi motif air, botol ini diakui sebagai "harta karun" oleh Konfederasi Wallonia-Brussel. Botol ini diperoleh oleh industrialis Belgia, Raoul Warocque, dalam misi diplomatiknya ke Tiongkok pada tahun 1912.
Setelah insiden tersebut, museum tetap dibuka untuk umum pada tanggal 21 April. Namun, Galeri Asia Timur ditutup sementara karena insiden tersebut.
[iklan_2]
Tautan sumber






Komentar (0)