Kementerian Pendidikan dan Pelatihan baru saja menerbitkan Rancangan Surat Edaran yang menetapkan Peraturan tentang pertimbangan dan pengakuan kelulusan SMP. Surat tersebut menetapkan bahwa setiap tahun jumlah ujian kelulusan SMP bagi siswa tidak lebih dari 2 kali, yang ditentukan oleh Kementerian Pendidikan dan Pelatihan. Dengan demikian, hal ini menjadi poin baru yang berbeda dari sebelumnya, di mana badan pengelola hanya mempertimbangkan kelulusan SMP satu kali.
Syarat kelulusan sekolah menengah juga menetapkan bahwa usia siswa tidak boleh melebihi 21 tahun.
Peserta didik diakui telah menyelesaikan program pendidikan umum pada tingkat menengah atau program pendidikan berkelanjutan pada tingkat menengah dalam waktu 9 tahun sebagaimana ditentukan.
Siswa yang belum dinyatakan lulus program SMP kelas 9 karena hasil belajarnya sepanjang tahun ajaran tergolong "Tidak Memuaskan" atau prestasi belajarnya sepanjang tahun ajaran tergolong lemah atau kurang, dapat mendaftarkan diri ke sekolah untuk dievaluasi ulang mata pelajarannya atau mendaftar pelatihan pada liburan musim panas tahun ajaran tersebut untuk dievaluasi ulang dan dinyatakan lulus program SMP sesuai dengan ketentuan Kementerian Pendidikan dan Pelatihan.
Siswa tidak diakui telah menyelesaikan program sekolah menengah pertama jika mereka tidak mengikuti lebih dari 45 kelas selama tahun ajaran kelas 9.
Rancangan undang-undang tersebut juga menetapkan bahwa siswa tidak diakui telah menyelesaikan program sekolah menengah pertama jika mereka tidak mengikuti lebih dari 45 kelas pada tahun ajaran kelas 9. Namun, siswa dapat mendaftar ke lembaga pendidikan untuk mengulang kelas 9 agar dapat dipertimbangkan untuk mendapatkan pengakuan kelulusan.
Rancangan surat edaran ini juga menghapus ketentuan tentang klasifikasi sangat baik, baik, dan sedang untuk ijazah kelulusan sekolah menengah. Sebagai gantinya, siswa yang diakui sebagai lulusan akan diberikan ijazah tanpa klasifikasi.
Terkait prosesnya, setiap lembaga pendidikan yang mengajukan permohonan pengakuan kelulusan sekolah menengah membentuk Dewan Pengakuan Kelulusan. Berdasarkan permohonan pengakuan kelulusan lembaga pendidikan, Dewan tersebut akan menyelenggarakan pengakuan kelulusan bagi siswa. Dewan tersebut menyusun catatan pengakuan kelulusan sekolah menengah dan daftar siswa yang diusulkan untuk pengakuan kelulusan.
Pengelolaan, penerbitan, pembetulan, pencabutan, dan pembatalan ijazah sekolah menengah pertama dilaksanakan sesuai ketentuan Kementerian Pendidikan dan Pelatihan.
(Sumber: Tien Phong)
[iklan_2]
Sumber






Komentar (0)