TPO - Pandangan Kementerian Pendidikan dan Pelatihan adalah bahwa di sekolah negeri, guru tidak mengajar kelas tambahan demi uang dari orang tua dan siswa. Peraturan tentang pengajaran dan pembelajaran tambahan juga bertujuan untuk menjaga citra dan martabat guru serta sektor pendidikan.
TPO - Pandangan Kementerian Pendidikan dan Pelatihan adalah bahwa di sekolah negeri, guru tidak mengajar kelas tambahan demi uang dari orang tua dan siswa. Peraturan tentang pengajaran dan pembelajaran tambahan juga bertujuan untuk menjaga citra dan martabat guru serta sektor pendidikan .
Memahami perspektif inovasi pendidikan
Pada konferensi untuk menyebarluaskan dan menerapkan Kesimpulan No. 91 dan Resolusi No. 57 Politbiro yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Pelatihan pada sore hari tanggal 6 Februari, Wakil Menteri Pham Ngoc Thuong menekankan penerapan Surat Edaran yang mengatur pengajaran dan pembelajaran tambahan (Surat Edaran No. 29) yang baru-baru ini dikeluarkan oleh Kementerian untuk menggantikan Surat Edaran No. 17 (dikeluarkan pada tahun 2012).
Para siswa mengikuti kelas tambahan setelah jam sekolah di sebuah pusat pengayaan budaya di Hanoi. Foto: Nghiem Hue |
Bapak Thuong meminta agar Departemen Pendidikan dan Pelatihan memahami secara menyeluruh sudut pandang inovasi pendidikan, dengan fokus pada guru dan siswa. Surat Edaran 29 secara menyeluruh mencakup 5 hal: konsisten dengan ketentuan Undang-Undang Pendidikan 2019 dan program pendidikan 2018; membentuk kemampuan belajar mandiri, membangun masyarakat pembelajar sepanjang hayat; pembelajaran tambahan tidak memengaruhi pembelajaran program pendidikan umum utama di sekolah seperti tidak memotong atau tumpang tindih; sesuai dengan minat siswa, tidak memaksa siswa untuk mengambil pembelajaran tambahan dalam bentuk apa pun; secara bertahap membentuk metode belajar mandiri dan kebiasaan belajar mandiri siswa.
"Peraturan tentang kelas tambahan dalam surat edaran ini juga bertujuan untuk menjaga citra dan martabat guru serta sektor pendidikan. Guru yang berdedikasi, jujur, dan kompeten tidak akan pernah memaksa siswa untuk mengikuti kelas tambahan. Oleh karena itu, peraturan yang transparan bertujuan untuk melindungi martabat sektor pendidikan dan guru," ujar Bapak Thuong.
Wakil Menteri Pendidikan dan Pelatihan Pham Ngoc Thuong menyampaikan pandangan Kementerian tentang pengajaran dan pembelajaran tambahan. |
Hanya melarang kegiatan bimbingan belajar yang ilegal.
Wakil Menteri Pham Ngoc Thuong menyatakan bahwa selama ini, para guru disibukkan dengan kegiatan belajar mengajar tambahan, yang harus mematuhi undang-undang tentang penanaman modal bersyarat dan usaha. Namun, pada kenyataannya, kegiatan belajar mengajar tambahan merupakan kegiatan pendidikan yang berkaitan dengan profesi guru dan siswa, sehingga Kementerian Pendidikan dan Pelatihan bertanggung jawab untuk menerbitkan peraturan yang mengatur kegiatan ini sesuai dengan undang-undang khusus, sesuai dengan peraturan lainnya.
Bapak Thuong menegaskan, Kementerian Pendidikan dan Pelatihan tidak melarang guru memberikan pelajaran tambahan, tetapi hanya melarang kegiatan belajar mengajar tambahan yang tidak sesuai ketentuan.
"Pandangan Kementerian adalah bahwa di sekolah negeri, guru tidak mengajar kelas tambahan untuk menarik uang dari orang tua dan siswa. Di sekolah negeri, ada tiga kelompok orang yang menerima pengetahuan tambahan (bukan kelas tambahan): bimbingan belajar bagi siswa yang belum memenuhi standar, bimbingan belajar bagi siswa berprestasi, dan bimbingan belajar bagi siswa yang sedang mengikuti ujian akhir," tegas Wakil Menteri Pham Ngoc Thuong.
Oleh karena itu, kata dia, Kementerian mendorong Dinas Pendidikan dan Pelatihan untuk memberikan masukan kepada provinsi agar memberikan dukungan dana bagi guru untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar susulan bagi 3 kelompok siswa di sekolah negeri.
Kementerian Pendidikan dan Pelatihan telah berkonsultasi dengan Kantor Perdana Menteri untuk mengirim telegram ke provinsi-provinsi untuk melaksanakan masalah ini, termasuk konten bahwa Komite Rakyat provinsi/kota mengatur dana untuk meningkatkan kualitas pelatihan.
"Guru dan sekolah bertanggung jawab membantu siswa mengembangkan kualitas dan kemampuan mereka, memenuhi standar pengetahuan, dan mencapai standar output. Berat atau ringannya program ini hanyalah pendapat pribadi. Tahun ini, Kementerian Pendidikan dan Pelatihan akan merangkum dan mengevaluasi secara komprehensif program pendidikan umum tahun 2018. Kementerian telah bekerja sama dengan para pemimpin redaksi buku teks. Pandangan Kementerian selanjutnya adalah melakukan penyesuaian kecil saja, bukan menyesuaikan atau mengubah buku teks atau program pendidikan," tegas Bapak Thuong.
Ia berkomentar bahwa di masa lalu, terdapat fenomena guru yang baik dan bersemangat tinggi dikritik dan disakiti. Surat edaran yang baru dikeluarkan ini telah menyebabkan beberapa tempat menjadi longgar. Menurutnya, tanggung jawab Dinas Pendidikan dan Pelatihan serta sekolah adalah memastikan bahwa semua siswa yang mengikuti ujian pindah dan ujian kelulusan SMA harus memenuhi standar pengetahuan. Siswa yang belum memenuhi standar tersebut harus diberikan tambahan untuk memenuhinya.
Terkait dengan kisah pembelajaran dan pengajaran tambahan, Bapak Thuong menyampaikan bahwa harus ada solusi yang sinkron seperti: melakukan inovasi penilaian dan evaluasi, mengakhiri situasi bertanya dan menjawab pertanyaan; menempatkan guru dengan kualitas yang setara di antara sekolah-sekolah, tidak memusatkan guru-guru yang baik di sekolah-sekolah utama (yang akan mengakhiri situasi mengambil kelas tambahan untuk mengikuti ujian masuk ke sekolah-sekolah utama); memastikan cukup tempat bagi siswa; solusi inspeksi dan pengujian.
[iklan_2]
Sumber: https://tienphong.vn/bo-gddt-neu-quan-diem-moi-nhat-ve-day-them-hoc-them-post1714934.tpo
Komentar (0)