Menteri Pendidikan dan Pelatihan Nguyen Kim Son mengirimkan pesan kepada siswa tentang hubungan guru-murid pada kesempatan Hari Guru Vietnam, 20 November.
Pendidikan membutuhkan “transformasi” dari dalam
Pada pagi hari tanggal 18 November, Universitas Nasional Hanoi berkoordinasi dengan Kementerian Pendidikan dan Pelatihan untuk menyelenggarakan pertemuan dengan perwakilan guru dan manajer pendidikan dalam rangka Hari Guru Vietnam, 20 November.
Menteri Nguyen Kim Son mengatakan bahwa pendidikan dan pelatihan negara itu telah mencapai banyak keberhasilan, tetapi masih menghadapi banyak tantangan besar.
"Mungkin tantangan terbesar berasal dari dalam, dari dalam proses inovasi pendidikan. Itulah tantangan inovasi, melampaui diri sendiri, menyangkal diri sendiri sebagai transformasi untuk pembangunan. Menghadapi era pembangunan nasional, pendidikan membutuhkan transformasi dari dalam, untuk bergerak menuju kualitas yang lebih tinggi, menuju pendidikan yang mengembangkan manusia secara komprehensif, menciptakan warga negara yang baik dan sumber daya manusia yang berkualitas tinggi. Inovasi dalam pendidikan harus mengubah kebiasaan lama, cara berpikir, cara berpikir dan bertindak, mengatasi batasan untuk terobosan pembangunan," ujar Bapak Son.
Menurut Bapak Son, untuk mengatasi tantangan tersebut, dunia pendidikan khususnya tenaga pendidik perlu berupaya keras, senantiasa kreatif, dan memiliki solusi yang tepat dan akurat.
Pada kesempatan 20 November, Menteri Pendidikan dan Pelatihan juga menyampaikan beberapa patah kata untuk dibahas dengan para guru. Menurut Bapak Son, pendidikan di seluruh dunia menghadapi tantangan akibat ledakan pengetahuan, tantangan kecerdasan buatan, robot, Internet of Things, data besar, superkomputer, sekolah virtual, serta metode dan perangkat pedagogis baru. Munculnya faktor-faktor baru ini membuat banyak orang mempertanyakan dan meragukan keberadaan pendidikan sekolah dan peran guru di masa depan.
"Kita perlu menghadapi tantangan, bukan menghindarinya, bukan takut. Kita berdiri teguh di atas fondasi ilmu pendidikan dan keberanian para guru untuk merangkul keunggulan zaman, memanfaatkannya, dan berkembang lebih cepat. Kecerdasan buatan tidak dan tidak dapat menggantikan manusia. Peran guru tidak dapat digantikan," ujar Bapak Son.
Pak Son yakin bahwa sistem pendidikan baru akan gagal jika hanya berfokus pada penyediaan pengetahuan, tetapi mengabaikan pengetahuan sepenuhnya adalah suatu kesalahan. Penting untuk membekali siswa dengan pengetahuan dasar agar mereka dapat menggunakannya sebagai alat berpikir, mengajarkan mereka kemampuan beradaptasi dan belajar mandiri untuk mengembangkan diri di masa depan.
“Guru perlu mengubah batasan menjadi tidak ada batasan”
Bapak Son berpendapat bahwa dalam menghadapi tantangan baru, dengan misi pendidikan yang semakin besar dan baru, guru di era baru juga perlu menunjukkan keberaniannya, memandang tantangan sebagai peluang bagi seluruh angkatan untuk berkembang, bagi setiap guru untuk menjadi lebih baik.
Semakin besar tantangannya, semakin guru perlu kembali berdiri teguh, mengonsolidasikan nilai-nilai inti guru untuk menciptakan generasi intelektual baru, tim guru baru. Nilai-nilai tradisi seperti "belajar tanpa bosan, mengajar tanpa lelah", semangat toleransi, altruisme, pengorbanan, cinta kasih yang agung dan mendalam bagi kemanusiaan, semangat untuk selalu memperbarui diri, mengatasi batasan untuk membimbing peserta didik, semangat pembaruan setiap hari, belajar mandiri, dan beradaptasi untuk membimbing siswa.
Keterbatasan guru adalah keterbatasan pendidikan, keterbatasan pendidikan adalah keterbatasan pembangunan suatu negara. Guru perlu mengubah keterbatasan menjadi tanpa batas.
Pada kesempatan 20 November, Menteri Pendidikan dan Pelatihan juga memiliki pesan untuk disampaikan kepada para siswa.
"Kalianlah yang telah mencapai prestasi pendidikan dan kesuksesan serta perkembangan para guru. Tanpa siswa, guru tidak akan bisa berbuat apa-apa. Di era baru ini, saya harap kalian belajar dengan giat, percaya diri dalam mengekspresikan diri, dan belajar secara proaktif dan positif."
Kepala sektor pendidikan berpesan: "Di era kebebasan, demokrasi, dan kesetaraan ini, siswa tidak perlu malu, kecil, penakut, atau minder di hadapan guru, terutama guru-guru hebat. Namun, mereka juga tidak boleh bersikap "serba bisa", yang merusak tradisi suci hubungan guru-siswa. Siswa perlu percaya diri, mandiri, dan percaya diri, aktif berekspresi dan menegaskan diri dalam studinya, tetapi tetap harus sopan dan hormat kepada guru," ujar Bapak Son.
'Profesi guru dan karier mulia namun sulit dalam mendidik orang'
20 November tanpa bunga untuk guru di sekolah reformasi
Menteri Nguyen Kim Son: 'Mendidik adalah pekerjaan yang sulit'
[iklan_2]
Sumber: https://vietnamnet.vn/bo-truong-giao-duc-hoc-sinh-khong-duoc-ca-me-mot-lua-voi-nguoi-thay-2343123.html
Komentar (0)