
Vietnam menghadapi risiko tinggi wabah polio karena tingkat vaksinasi polio belum mencapai target dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2024, tingkat vaksinasi hanya 73%, sementara dosis IPV2 mencapai 86%. Kesenjangan kekebalan ini dapat memungkinkan virus masuk dan menyebar jika tidak segera diatasi. Lebih lanjut, sistem pengawasan kelumpuhan flaksid akut di beberapa daerah belum mencapai ambang batas minimum 2/100.000 anak di bawah usia 15 tahun. Pengawasan lingkungan – alat penting untuk mendeteksi peredaran virus secara diam-diam – telah dihentikan sejak akhir tahun 2023, sehingga mengurangi kemampuan untuk deteksi dini.
Kementerian Kesehatan juga meminta peningkatan koordinasi lintas batas dengan Laos, berbagi informasi dengan WHO dan jaringan polio global untuk memastikan dukungan teknis, vaksin, dan pendanaan tersedia saat dibutuhkan untuk melaksanakan kampanye imunisasi booster bOPV di provinsi-provinsi berisiko tinggi, sekaligus memperkuat imunisasi susulan dan tambahan di daerah lain.
Bersamaan dengan itu, rencana kesiapsiagaan dan respons polio yang komprehensif – termasuk vaksinasi, pengawasan, pengujian, dan koordinasi internasional – perlu segera diselesaikan. Pengawasan aktif terhadap kelumpuhan flaksid akut harus diaktifkan, dengan investigasi kasus dan pengambilan sampel tepat waktu di semua fasilitas kesehatan; dan lokasi pengawasan lingkungan harus dipulihkan, terutama di wilayah utara dan provinsi berisiko tinggi.
Sumber: https://quangngaitv.vn/bo-y-te-kich-hoat-he-thong-phong-chong-bai-liet-6511777.html






Komentar (0)