Pada tahun 2023, banyak daerah akan menghadapi kekurangan vaksin untuk perluasan vaksinasi. Di banyak tempat, tingkat vaksinasi belum memenuhi persyaratan.
Menghadapi masalah ini, banyak orang khawatir bahwa situasi ini akan berlangsung hingga tahun 2024. Hal ini juga menjadi kekhawatiran banyak orang, dan pada konferensi pers sore hari tanggal 15 Desember, Kementerian Kesehatan memberikan penjelasan yang spesifik.
Isu vaksin menjadi topik hangat pada konferensi pers rutin Kementerian Kesehatan yang digelar pada sore hari tanggal 15 Desember (foto TL).
Sesuai penjelasan dalam siaran pers Kementerian Kesehatan, guna menghindari kelangkaan vaksin pada tahun 2024, Kementerian Kesehatan berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait untuk memberikan masukan terkait perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 104/2016/ND-CP tanggal 1 Juli 2016 tentang Penyelenggaraan Imunisasi, yang memungkinkan penggunaan anggaran pusat untuk menjamin pendanaan pengadaan vaksin dalam rangka perluasan program imunisasi.
“Diharapkan pengadaan vaksin pesanan dalam negeri (10 jenis) dapat selesai pada bulan Desember 2023 sesuai dengan jumlah provinsi dan kota yang mengajukan permintaan pada bulan Juni 2024, sehingga dapat menjamin ketersediaan vaksin pada tahun 2024 dalam Program Perluasan Imunisasi, memenuhi kebutuhan masyarakat saat ini serta sesuai dengan arahan Pemerintah dan mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku” - demikian penjelasan Kementerian Kesehatan.
Menurut penjelasan Kementerian Kesehatan, apabila anggaran telah dialokasikan lebih awal, Kementerian Kesehatan akan segera melakukan pemesanan atau lelang untuk membeli vaksin dalam rangka Program Imunisasi Perluasan sesuai ketentuan perundang-undangan.
Ke depannya, Kementerian Kesehatan juga akan meninjau sumber vaksin dan secara aktif bekerja sama dengan sponsor dalam dan luar negeri untuk mendukung sumber daya Program Imunisasi Perluasan. Kementerian Kesehatan akan terus mengarahkan unit-unit terkait untuk melaksanakan penyediaan vaksin sesuai dengan peraturan yang berlaku.
"Terus mengarahkan daerah untuk bersikap proaktif dalam memantau, mendeteksi epidemi dan menanggapinya, serta melaksanakan langkah-langkah vaksinasi bagi kelompok berisiko tinggi di daerah epidemi untuk membendung dan mencegah penyebaran penyakit" - demikian pernyataan laporan Kementerian Kesehatan.
Menurut laporan Kementerian Kesehatan, dalam waktu dekat, Kementerian akan memprioritaskan vaksin yang dialokasikan untuk memvaksinasi anak-anak yang belum menerima dosis pertama vaksin DPT-VGB-Hib. Prioritas akan diberikan kepada anak-anak usia termuda, mulai usia 2 bulan, kemudian anak-anak yang lebih besar, termasuk anak-anak berusia di atas 12 bulan.
Berikan dosis kedua dan ketiga kepada anak-anak yang belum menerima ketiga dosis vaksin DPT-VGB-Hib, termasuk anak-anak di atas usia 12 bulan.
Dengan demikian, dapat dilihat bahwa pada tahun 2024, pencegahan kekurangan vaksin dan penyediaan vaksinasi tambahan tepat waktu kepada anak-anak yang belum divaksinasi merupakan salah satu tugas prioritas sektor kesehatan.
[iklan_2]
Sumber






Komentar (0)