Hampir 80 tahun yang lalu, Presiden Ho Chi Minh sangat proaktif dan antusias dalam membuka jalan bagi hubungan Vietnam-AS. Sayangnya, karena kondisi historis, kedua negara harus melalui lembaran sejarah yang pahit sebelum menjadi Mitra Komprehensif satu sama lain.
Segera setelah memperoleh kemerdekaan, selain mengkonsolidasi dan membangun pemerintahan muda Republik Demokratik Vietnam, Presiden Ho Chi Minh secara aktif memperluas hubungan internasional.
Pada 2 September 1945, Paman Ho membacakan Deklarasi Kemerdekaan, yang melahirkan Republik Demokratik Vietnam. Lebih dari sebulan kemudian, pada 17 Oktober 1945, Paman Ho mengirim telegram kepada Presiden AS saat itu, Harry Truman, yang meminta AS untuk mengakui Vietnam.
Selama tahun 1945 - 1946, Presiden Ho Chi Minh mengirim 8 surat dan telegram kepada Presiden Harry Truman, dan 3 surat dan telegram kepada Menteri Luar Negeri James Byrnes.
Selama kunjungannya ke AS pada bulan Juli 2013, dalam sebuah pertemuan di Gedung Putih, Presiden Truong Tan Sang memperkenalkan kepada Presiden Obama surat yang dikirimkan Paman Ho kepada Presiden Truman pada tanggal 16 Februari 1946, yang di dalamnya ia menyatakan keinginan Vietnam untuk "kemerdekaan penuh" dan keinginan untuk menjalin "kerja sama penuh" dengan AS.
Pada Mei 2022, dalam rangka kunjungan dan kerja di AS dan Perserikatan Bangsa-Bangsa, di Washington DC, Perdana Menteri Pham Minh Chinh bertemu dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken. Saat membahas hubungan bilateral antara Vietnam dan AS, ia menekankan bahwa hubungan kedua negara memiliki sejarah yang istimewa. Sejak Vietnam merdeka pada tahun 1945, Presiden Ho Chi Minh mengirimkan surat kepada Presiden AS Truman, khususnya surat tertanggal 16 Februari 1946.
Surat asli saat ini disimpan di Arsip Nasional AS.
Surat dari Paman Ho kepada Presiden AS Truman pada 16 Februari 1946.
Dalam suratnya tertanggal 16 Februari 1946, Paman Ho menulis: "Keamanan dan kebebasan hanya dapat dijamin oleh kemerdekaan kita dari kekuatan kolonial mana pun, dan oleh kerja sama sukarela kita dengan semua kekuatan lain. Dengan keyakinan teguh inilah kami meminta Amerika Serikat, sebagai penjaga dan pejuang keadilan dunia, untuk mengambil langkah tegas dalam mendukung kemerdekaan kita."
Presiden Ho Chi Minh menulis dalam suratnya bahwa tujuan Vietnam adalah kemerdekaan penuh dan kerja sama penuh dengan Amerika Serikat: "Kami akan melakukan yang terbaik untuk menjadikan kemerdekaan dan kerja sama ini bermanfaat bagi seluruh dunia."
Sebelumnya, dalam suratnya kepada Presiden Harry Truman pada 18 Januari 1946, Presiden Ho Chi Minh menegaskan: "Vietnam menyambut baik pidato Presiden Truman pada 28 Oktober 1945, yang dengan jelas menyatakan prinsip-prinsip kesetaraan dan penentuan nasib sendiri yang tercantum dalam Piagam Atlantik dan San Francisco."
Surat dari Presiden Ho Chi Minh kepada Presiden AS Harry Truman pada tanggal 18 Januari 1946.
Di akhir suratnya, Presiden Ho Chi Minh menyampaikan harapannya bahwa “Amerika Serikat akan membantu rakyat Vietnam mencapai kemerdekaan dan mendukung rakyat Vietnam dalam proses pembangunan kembali negara mereka” dan berjanji bahwa jika mendapat dukungan dari Amerika Serikat, “Republik Demokratik Vietnam akan berkontribusi dalam membangun perdamaian dan kesejahteraan di dunia.”
Pada tahun 1969, ketika AS semakin terpuruk dan menderita kerugian besar serta kritik keras dari masyarakat internasional dan bahkan dari dalam AS sendiri, Presiden Richard Nixon harus mengirim surat kepada Presiden Ho Chi Minh pada tanggal 15 Juli 1969, yang menyatakan keinginannya untuk berunding guna mengakhiri perang di Vietnam.
Surat dari Presiden Richard Nixon kepada Presiden Ho Chi Minh pada tanggal 15 Juli 1969 (kiri) dan surat balasan dari Presiden Ho Chi Minh pada tanggal 25 Agustus 1969.
Dan lebih dari sebulan kemudian, meskipun kesehatannya menurun, Paman Ho masih mengungkapkan keinginannya untuk rakyat, negara, dan kemerdekaan bangsa ketika ia mengirim surat balasan kepada Presiden AS.
Isi surat Paman Ho berbunyi: "Kami, rakyat Vietnam, mencintai perdamaian, perdamaian sejati dalam kemerdekaan dan kebebasan sejati...
Dalam surat tersebut, ia menyatakan keinginannya untuk bertindak demi perdamaian yang adil. Untuk itu, Amerika Serikat harus mengakhiri perang agresi dan menarik pasukannya dari Vietnam Selatan, menghormati hak penentuan nasib sendiri rakyat Vietnam Selatan dan bangsa Vietnam, tanpa campur tangan asing.
Perang menghalangi kerja sama dari kedua belah pihak dan semuanya baru benar-benar dimulai dan dikembangkan ketika pada tanggal 12 Juli 1995, Presiden AS Bill Clinton dan Perdana Menteri Vo Van Kiet secara resmi mengumumkan normalisasi dan pembentukan hubungan diplomatik.
Melihat lebih jauh ke masa lalu, kita dapat melihat bahwa, melalui telegram/surat sebagai Presiden Republik Demokratik Vietnam, hampir 80 tahun yang lalu, Paman Ho selalu memiliki keinginan untukhubungan "kerja sama penuh" antara Vietnam dan Amerika Serikat.
Dalam wawancara dengan pers pada sore hari tanggal 8 September, mengenai kunjungan Presiden AS Joe Biden ke Vietnam, Wakil Menteri Luar Negeri Ha Kim Ngoc menegaskan, hal ini merupakan tonggak yang sangat penting dalam perjalanan upaya bersama kedua negara untuk mewujudkan keinginan Presiden Ho Chi Minh yang tertuang dalam suratnya tanggal 8 Februari 1946 kepada Presiden AS Harry Truman, yakni agar Vietnam memiliki hubungan kerja sama penuh dengan AS.
Vietnamnet.vn
Komentar (0)