Gambar pelajaran 5 (2).png
Taman Film AIWS. Foto: Boston Global Forum (BGF)

Ketika AI bertemu sinema - "pernikahan" teknologi dan emosi

Di dunia modern, teknologi merambah ke setiap aspek kreativitas. Jika sebelumnya, kecerdasan buatan (AI) hanya hadir di laboratorium, di meja penelitian, atau dalam aplikasi otomatisasi, kini AI telah langsung merambah ke ranah seni – tempat emosi, imajinasi, dan estetika bertahta.

Itulah pula semangat AIWS Film Park, tema ketiga Kontes AI 2025. Penyelenggara berharap tema ini akan membuka "taman kreatif" - di mana AI bukan lagi mesin tanpa pikiran, melainkan mitra kreatif yang bekerja sama dengan manusia untuk menciptakan film-film inspiratif yang mencerminkan masyarakat dan mengisyaratkan masa depan.

Foto pelajaran 5 (1).jpg
Dr. Ngo Phuong Lan, Presiden Asosiasi Promosi dan Pengembangan Film Vietnam (VDFA), berbicara di konferensi AIWS Film Park. Foto: BGF

Sinema masa depan: di mana AI melakukan lebih dari sekadar efek khusus

Hal yang menarik dari AIWS Film Park adalah sifatnya yang dapat diperluas: para kontestan dapat menerapkan AI di setiap tahap proses pembuatan film - mulai dari penulisan naskah, penyuntingan, pemrosesan suara, efek visual, pascaproduksi, hingga menciptakan cara baru dalam menceritakan kisah menggunakan data dan bahasa visual.

AI dapat berperan sebagai "ko-sutradara" dalam menyarankan adegan, menganalisis emosi karakter, atau menyarankan ritme penyuntingan yang tepat. AI juga dapat menjadi "penulis naskah virtual" yang membantu kandidat menghasilkan ide naskah berdasarkan tema sosial, atau "perancang suara" yang menciptakan efek 3D, orkestrasi, dan musik latar yang emosional.

Taman Film AIWS tidak mempromosikan penggantian manusia, melainkan merayakan kolaborasi antara kecerdasan buatan dan imajinasi. Sebagaimana sutradara berbakat menggunakan kamera untuk bercerita, para pembuat film masa kini dapat menggunakan AI sebagai kuas baru – tetapi inti dari karya tersebut tetaplah emosi manusia.

Saat cerita bertemu dengan tanggung jawab sosial

Berbeda dengan arena film murni lainnya, AIWS Film Park berfokus pada film pendek inspiratif yang mencerminkan nilai-nilai humanis, sosial, dan spiritual era baru. Setiap film tidak hanya dinilai berdasarkan teknik atau gambar, tetapi juga konten, ide, dan pesan—yang menyentuh hati penonton.

Kandidat dapat menjelajahi kisah-kisah yang familier: seorang lansia mendapatkan kembali ingatannya melalui alat AI, seorang guru menggunakan kecerdasan buatan untuk memulihkan keyakinan murid-muridnya, atau seorang musisi muda menggubah lagu dengan bantuan AI untuk berbicara tentang perdamaian dan kemanusiaan.

“AI tidak menghancurkan seni, tapi membantu seni berkembang lebih jauh”

Menurut para ahli dari Dewan Penasihat Seni AI Contest 2025: "AIWS Film Park bukanlah tempat AI bersaing dengan seniman, melainkan tempat di mana teknologi membantu seni berkembang lebih pesat. Ketika AI memahami emosi dan manusia memahami teknologi, itulah momen kreativitas yang paling agung." Semangat berbagi ini juga tercermin dalam tema: AIWS Film Park tidak menggantikan kreator—ia menginspirasi kreativitas.

Foto pelajaran 5 (3).jpg
Konferensi di AIWS Film Park. Foto: BGF

Dengan tema emosional seperti AIWS Film Park, para kontestan dapat mengembangkan beragam arahan kreatif. Ini bisa berupa film pendek interaktif, di mana penonton dapat memilih arahan karakter dan AI secara otomatis menyesuaikan alur cerita berdasarkan emosi penonton. Ini juga bisa berupa film animasi yang menggunakan AI untuk menciptakan efek gerak, mensimulasikan emosi karakter, atau menciptakan kembali konteks budaya Vietnam menggunakan teknologi modern.

Beberapa kandidat dapat mencoba proyek film- musik AI, yang memadukan suara, gambar, dan narasi untuk menciptakan kembali nilai-nilai humanis dalam kehidupan kontemporer. AI bahkan dapat menjadi asisten pascaproduksi yang kreatif, membantu memulihkan, mengoreksi warna, mengisi suara, mengubah rekaman amatir menjadi lebih profesional, dan memperluas peluang kreatif bagi mereka yang belum pernah memegang kamera.

Arahan ini menunjukkan bahwa AIWS Film Park tidak menetapkan batasan teknis, melainkan membuka pintu kreativitas selebar-lebarnya. Baik Anda seorang sutradara, penulis skenario, musisi, seniman, atau programmer, Anda dapat menemukan diri Anda di "AI Film Park" - tempat setiap ide memiliki peluang untuk bersinar.

Pintu terbuka untuk para pendongeng masa depan

Sinema selalu menjadi seni zaman ini - dan kecerdasan buatan adalah alat yang mencerminkan semangat zaman ini. Ketika orang-orang mempertanyakan hubungan antara AI dan emosi, antara kreativitas dan otomatisasi, antara seni dan tanggung jawab sosial - film-film yang dihasilkan oleh AIWS Film Park mungkin menjadi jawabannya.

Setiap film memiliki suara, perspektif, dan pesan. Dan ketika teknologi diserahkan kepada kaum muda dengan rasa kemanusiaan, teknologi dapat menjadi mercusuar cahaya yang menerangi realitas dan menginspirasi harapan.

Foto pelajaran 5 (4).jpg
Konferensi di AIWS Film Park. Foto: BGF

Kontes AI 2025 bukan hanya arena bermain bagi para programmer, tetapi juga landasan peluncuran bagi para pendongeng digital. Tema AIWS Film Park adalah undangan bagi para pencinta sinema, seni, dan teknologi - jadikan AI sebagai pendamping Anda dalam perjalanan kreatif.

(Sumber: VLAB Innovation)

Sumber: https://vietnamnet.vn/aiws-film-park-khi-tri-tue-nhan-tao-buoc-len-san-khau-nghe-thuat-2452844.html