TPO - Ribuan orang bersama-sama membungkus dan memasak 2.000 banh chung untuk dipersembahkan kepada Raja Mai Hac De pada peringatan 1.301 tahun kematiannya.
Selama dua hari terakhir, warga dari 7 desa di Kelurahan Mai Phu, Kecamatan Loc Ha ( Ha Tinh ), telah berkumpul di rumah adat desa untuk menyiapkan bahan-bahan dan membungkus lebih dari 2.000 banh chung. Kue-kue ini akan digunakan sebagai persembahan di kuil Raja Mai Hac De, dalam rangka peringatan wafatnya sang raja. |
Bapak Nguyen Xuan Bac, Ketua Komite Rakyat Komune Mai Phu, mengatakan: "Selama hampir 10 tahun, pemerintah daerah telah menyelenggarakan acara pembungkusan kue Chung dan persembahan kepada raja pada peringatan kematian penduduk desa. Selain kue-kue yang lezat dan indah, nampan persembahan juga berisi ayam rebus, babi, dan nasi. Nampan persembahan ini merupakan persembahan yang tulus kepada raja sekaligus sebuah kontes untuk kue Chung terindah." |
Di desa Son Phu, sejak pagi, ratusan orang hadir di rumah adat untuk menyiapkan bahan-bahan pembungkus kue dan persembahan nampan untuk hari raya. |
Banh chung dibungkus dengan daun dong hijau, nasi ketan, kacang hijau, daging babi... |
Bapak Nguyen Duc He (lahir tahun 1958, Kepala Desa Son Phu) berkata: “Tahun ini desa akan membungkus 310 banh chung untuk menyambut festival. Bahan-bahan untuk membungkus kue harus lengkap dan bersih. Ada kesepakatan bahwa orang yang membungkus, memasak banh chung, dan menyiapkan nampan persembahan untuk raja harus memiliki keluarga yang bahagia tahun itu, tanpa duka.” |
Orang-orang dengan senang hati melakukan hal mereka sendiri untuk menyiapkan semua bahan dan membuat kue yang cantik dan lezat. |
“Membungkus kue sesaji tidaklah sulit, namun harus sangat berhati-hati agar kuenya cantik, berbentuk persegi, dan tidak terlalu rapat agar kue matang dengan baik,” ujar Bapak Nguyen Van Chau (50 tahun). |
Setelah dibungkus, kue akan ditata dengan hati-hati dalam panci besar untuk dimasak selama 6 jam. |
Bapak Le Hong Bang (60 tahun) ditugaskan untuk memasak kue-kue tersebut. Ia mencatat jumlah kue dalam setiap wadah di buku catatan agar mudah diingat. |
Panci kue diberi tanda jelas berisi jumlah potongan dan lama waktu merebus untuk memastikan kue matang tepat waktu. |
Selain pengaturan waktu, Pak Bang juga harus memastikan apinya merata, agar kue matang dengan tingkat kelembutan dan kelezatan yang pas. |
Selain kue, wanita di desa juga membuat domba jantan dan hidangan lainnya untuk dipersiapkan di nampan persembahan. |
Peringatan kematian Raja Mai Hac De akan dimulai dari tanggal 12 hingga tanggal 14 bulan pertama kalender lunar setiap tahun di kuil seluas sekitar 7.000 meter persegi di desa Mai Lam, komune Mai Phu. |
Raja Mai Hac De, yang bernama asli Mai Thuc Loan (670-723), berasal dari komune Mai Phu, distrik Loc Ha (Ha Tinh). Menjadi yatim piatu di usia muda, Mai Thuc Loan tumbuh menjadi lebih cerdas dan kuat, menjadi pegulat terkenal di wilayah Sa Nam (distrik Nam Dan, Nghe An ) saat ini.
Menyaksikan penderitaan rakyat di bawah kekuasaan Dinasti Tang (Tiongkok), pada tahun 713 ia bangkit memimpin pengibaran bendera pemberontakan Hoan Chau, membebaskan sebagian besar wilayah di Nghe An. Setelah peristiwa ini, ia dinobatkan sebagai kaisar. Pada tahun 722, pasukan Tang kembali untuk memadamkan pemberontakan, dikepung, Mai Hac De mundur ke hutan dan meninggal di sana.
Untuk mengenang jasanya dan jasa para jenderalnya, masyarakat di berbagai tempat di negeri ini membangun kuil untuk memujanya, seperti di distrik Nam Dan (Nghe An) dan kuil untuk memuja Raja Mai Hac De di kampung halaman ibunya di desa Mai Lam, kecamatan Mai Phu, distrik Loc Ha (Ha Tinh) saat ini.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)