Lebih dari 70 model bahasa besar (LLM) telah dirilis di Tiongkok, menurut CEO Baidu Robin Li.
Konferensi Kecerdasan Buatan Dunia (WAIC) di Shanghai, Tiongkok
Berbicara di sebuah acara teknologi di Beijing pada tanggal 5 September, Tn. Li mengatakan Baidu, bersama dengan beberapa perusahaan Tiongkok lainnya, meluncurkan chatbot AI minggu lalu setelah mendapat lisensi untuk rilis pasar massal, menurut Reuters.
Perusahaan yang disebutkan termasuk spesialis pengenalan wajah SenseTime dan perusahaan rintisan AI seperti Baichuan Intelligence Technology, Zhipu AI, dan MiniMax.
Menurut Bapak Li, versi chatbot AI terbaru Baidu, Ernie 3.5, memiliki kecepatan pemrosesan dua kali lebih cepat daripada versi sebelumnya. Robin Li juga mengungkapkan bahwa Baidu akan meluncurkan versi baru dalam waktu dekat.
Pada tanggal 5 September, 360 Total Security dan iFlytek dari China menjadi perusahaan teknologi terbaru yang merilis model AI ke publik.
Berbeda dengan negara lain, Tiongkok mewajibkan perusahaan untuk menjalani penilaian keamanan dan memperoleh lisensi sebelum menawarkan produk AI mereka kepada siapa pun. Otoritas Tiongkok baru-baru ini meningkatkan dukungan bagi perusahaan yang mengembangkan AI karena teknologi ini semakin menjadi pusat persaingan dengan AS.
iFlytek yang berkantor pusat di Hefei, yang dikenal dengan teknologi pengenalan suaranya, mengatakan pihaknya meluncurkan model AI "Spark", sementara 360 Total Security yang berkantor pusat di Beijing, yang dikenal dengan perangkat lunak antivirusnya, meluncurkan model AI "Zhinao", menurut Securities Times .
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)