Valter Longo, warga Amerika berusia 56 tahun, profesor gerontologi dan direktur Longevity Institute di University of Southern California, makan makanan sehat, bergantian membatasi kalori selama 3-5 hari, setiap beberapa bulan sekali.
Menurut para ahli, salah satu faktor terpenting dalam penurunan berat badan adalah defisit kalori, yang berarti jumlah kalori yang masuk ke dalam tubuh harus kurang dari atau sama dengan jumlah kalori yang dikonsumsi. Kalori yang masuk ke dalam tubuh (kalori masuk) per hari mencakup makanan dan minuman. Kalori yang dikonsumsi (kalori keluar) adalah proses metabolisme, aktivitas normal (termasuk bernapas atau tidur), dan olahraga. Namun, orang yang ingin menurunkan berat badan perlu memastikan asupan daging, ikan, protein, dan pati yang cukup, serta hanya mengurangi makanan berenergi tinggi seperti makanan berlemak atau manis.
Dengan diet ini, Longo mengonsumsi 800 hingga 1.100 kalori per hari. Uji klinis telah menunjukkan bahwa diet ini menurunkan tekanan darah, penanda terkait kanker, lemak tubuh, dan kadar gula darah. Semua efek ini dapat membantu seseorang hidup lebih lama.
Saat tidak menjalankan diet terbatas kalori, Longo menjalankan diet panjangnya sendiri, yang sebagian besar bersifat vegan dan berbahan dasar ikan.
Longo mengatur makanannya sepanjang hari untuk memperpanjang hidup dan menjaga berat badan yang sehat sebagai berikut:
Sarapan ringan dengan teh
Longo memulai harinya dengan sarapan ringan berupa biji-bijian utuh, kacang-kacangan, dan buah. Sarapan khasnya adalah roti gandum utuh Italia yang disebut friselle, disajikan dengan selai almond dan sebuah apel.
Ia juga minum secangkir teh, yang terdiri dari teh hijau dan teh hitam. Teh hitam memiliki rasa yang lezat, sementara teh hijau membantu menurunkan tekanan darah.
Valter Longo berpuasa dalam waktu singkat di siang hari dan membatasi asupan kalorinya dalam waktu lama. Foto: RNZ
Puasa intermiten singkat di siang hari
Setelah sarapan, Longo berusaha untuk tidak makan apa pun hingga sekitar pukul 4 atau 5 sore. Ia minum espresso saat makan siang untuk menjaga energinya.
Minuman bebas kalori, seperti kopi hitam, teh tanpa gula, dan air putih, secara luas diyakini aman dikonsumsi selama puasa intermiten. Namun, beberapa ahli mengatakan menambahkan susu dan gula ke dalam kopi dapat merusak puasa.
Camilan sore dan makan malam yang lezat
Longo makan makanan ringan berupa biji-bijian utuh, kacang-kacangan, dan buah sekitar pukul 4 hingga 5 sore, lalu makan malam dalam porsi besar.
Ia mengatakan orang-orang juga bisa makan siang yang lebih banyak dan makan malam yang lebih sedikit jika mereka tidak bisa berpuasa dari sarapan hingga makan malam. Faktanya, ini adalah diet yang lebih mudah bagi kebanyakan orang.
Selain itu, di situs webnya, Longo menyarankan orang makan makanan ringan seperti kerupuk tepung jagung dengan buah dan kacang-kacangan.
Khanh Linh (Menurut Orang Dalam )
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)