Hujan deras dan jalanan yang banjir akhir-akhir ini tidak hanya memengaruhi perjalanan orang-orang tetapi juga menjadi mimpi buruk musim hujan bagi banyak pemilik toko di Kota Ho Chi Minh karena mereka tidak punya pilihan selain... tutup.
"Sangat banjir, tidak ada pelanggan yang datang untuk makan!"
Itulah yang dialami seorang pemilik restoran yang berlokasi di depan Jalan Le Co (Distrik Binh Tan, Kota Ho Chi Minh) setelah hujan deras mengguyur Kota Ho Chi Minh kemarin malam, 26 Juni. Hujan deras tersebut mengakibatkan banjir di jalan, air meluap ke dalam restoran.

Sebuah restoran di jalan Le Co tidak memiliki pelanggan dan bisnisnya lesu setelah hujan lebat akibat banjir.
FOTO: CAO AN BIEN

Di depan toko, orang-orang dan kendaraan berjuang keras melewati jalan yang banjir.
FOTO: CAO AN BIEN
Toko itu terletak di bagian jalan yang paling sering banjir. Saat itu hujan deras, sehingga pemilik toko terpaksa menutup pintu dan duduk di ponselnya, menatap dengan cemas pemandangan orang-orang dan kendaraan yang berjuang melewati "lautan air".
Pemiliknya mengatakan tokonya sudah berjualan makanan dan minuman selama bertahun-tahun. "Kalau banjir, kami harus tutup dan tidak ada bisnis yang bisa dijalankan. Tidak ada pelanggan yang datang untuk makan. Menyeberang jalan yang banjir saja susah, apalagi mampir untuk makan," keluhnya frustrasi.
Di dalam restoran, meja dan kursi ditata untuk mencegah banjir. Konter makanan di depan restoran juga terendam banjir. Sepeda motor dan mobil terus melaju di jalan, menciptakan gelombang besar yang terus-menerus menghantam restoran. Pemandangan ini sudah tidak asing lagi bagi pemilik restoran maupun restoran lain yang telah beroperasi di jalan ini selama bertahun-tahun.

Ombak dari deretan mobil di depan jalan terus menerus menghantam restoran itu.
FOTO: CAO AN BIEN


Menurut banyak pemilik restoran, banjir selama musim hujan adalah mimpi buruk.
FOTO: CAO AN BIEN
Tak jauh dari sana, restoran lain di Jalan Le Co, yang lantainya lebih tinggi, masih melayani pelanggan. Para staf restoran merendam kaki mereka di air banjir, berdiri di konter menyiapkan makanan untuk pelanggan di dalam.
Pak Cuong (37 tahun) nekat menerjang hujan deras pada sore hari tanggal 26 Juni untuk mampir ke restoran ini. Ia mengatakan bahwa karena rumahnya dekat dengan restoran, ia tahu bahwa setelah hujan, Jalan Le Co akan banjir. Namun, karena ia sudah membuat janji dengan teman-temannya, ia tetap datang.
"Susah keluar kalau hujan. Saya kenal daerah itu dengan baik, jadi saya harus cari jalan yang tidak terlalu banjir untuk sampai ke toko. Kalau saya melewati daerah yang banjirnya parah, baju saya mungkin basah kuyup! Sekarang saya sudah di toko. Saya akan pulang kalau airnya sudah surut," ujar pelanggan itu.
Ketakutan akan barang dagangan pedagang kaki lima yang tidak laku
Tak jauh dari Jalan Le Co, sebagian Jalan Ho Hoc Lam yang berpotongan dengan Jalan Vo Van Kiet (Distrik Binh Tan) juga dianggap sebagai salah satu "pusat banjir" di Kota Ho Chi Minh setiap kali hujan deras. Banyak toko kecil yang mencari nafkah di kedua sisi jalan.

Air membanjiri depan sebuah restoran di jalan Le Co saat hujan pada sore hari tanggal 26 Juni.
FOTO: CAO AN BIEN

Staf mengarungi air, di konter makanan menyiapkan makanan untuk pelanggan
FOTO: CAO AN BIEN

Kafe itu sepi.
FOTO: CAO AN BIEN
Seorang perempuan tua yang berjualan air di ujung Jalan Ho Hoc Lam mengatakan bahwa ia sudah berjualan di sini selama bertahun-tahun, tetapi ia takut dengan musim hujan. Setiap kali hujan deras, air hitam naik ke trotoar dan, bersama dengan banyaknya kendaraan yang lalu lalang, menciptakan gelombang besar.
"Kalau hujan deras, saya langsung berkemas. Kalau telat sedikit, airnya bisa menyapu bersih kios saya. Kalau banjir, saya nggak bisa jualan lagi. Nggak ada yang mampir beli air. Hari itu rasanya kayak minum bubur," ujarnya sambil menatap jalanan yang banjir di depan.
Di sebelahnya, sebuah gerobak air juga tidak laku, tidak ada pelanggan karena banjir yang dalam. Namun, pemiliknya tetap bertahan di tengah hujan, menunggu air surut, berharap bisa menjual sedikit lebih banyak untuk mendapatkan penghasilan tambahan.


Jalan Le Co, Jalan Ho Hoc Lam... telah menjadi "titik rawan banjir" di Kota Ho Chi Minh selama bertahun-tahun sekarang.
FOTO: CAO AN BIEN
Tak hanya pertokoan di pinggir jalan yang terendam banjir, pemilik rumah makan lain di Kecamatan 8 juga menuturkan, meski bangunan rumah makannya cukup tinggi dan jarang tergenang air saat musim hujan, namun setiap kali hujan deras, omzet rumah makannya anjlok hingga lebih dari separuhnya, bahkan ada yang lebih.
"Saat hujan, terutama di sore hari, penjualan pasti lesu. Orang-orang cenderung tinggal di rumah atau memesan makanan daripada pergi keluar. Setiap kali hujan mulai turun, saya berharap hujannya berkurang dan segera berhenti," ujarnya.
Sumber: https://thanhnien.vn/cam-canh-ngap-nuoc-la-dong-cua-cua-nhieu-hang-quan-o-tphcm-mua-mua-185250627062711007.htm






Komentar (0)