Perdana Menteri Kamboja Samdech Thipadei Hun Manet mengumumkan pada tanggal 2 Agustus bahwa wisatawan internasional kini diperbolehkan mengambil foto secara bebas dan gratis di Taman Arkeologi Angkor.

Keputusan tersebut dibuat dengan tujuan untuk mempromosikan dan menarik lebih banyak wisatawan dari seluruh dunia ke situs Warisan Dunia yang diakui UNESCO di provinsi Siem Reap, barat laut Kamboja.
Menurut Perdana Menteri Hun Manet, wisatawan domestik dan internasional bebas mengambil foto pernikahan di Taman Arkeologi Angkor, atau mengunggah foto dan klip video di situs media sosial seperti YouTube, Facebook, TikTok, atau platform media sosial lainnya untuk mempromosikan situs tersebut.
Perdana Menteri Hun Manet menyatakan: "Mulai sekarang, wisatawan tidak perlu meminta izin (dari Otoritas Nasional APSARA) untuk mengambil foto pernikahan dengan pakaian tradisional nasional mereka. Namun, wisatawan harus mematuhi kode etik Angkor: tidak mengenakan pakaian yang terbuka, tidak mengambil foto telanjang, dan tidak melanggar nilai-nilai budaya kita."
Menurut Perdana Menteri Hun Manet, media nasional dan internasional juga diperbolehkan mengambil foto secara gratis di situs arkeologi tersebut, tetapi harus mendapatkan izin dari Otoritas Manajemen Nasional APSARA dan memberikan laporan terperinci tentang parameter teknis dan tujuan foto mereka.
Sesi fotografi atau pembuatan film komersial, serta pembuatan film menggunakan drone, masih memerlukan persetujuan dari otoritas Kamboja dan pembayaran biaya tertentu kepada Badan Manajemen Nasional APSARA.
Taman Arkeologi Angkor, yang meliputi area seluas 401 kilometer persegi, adalah rumah bagi 91 kuil kuno yang dibangun antara abad ke-9 dan ke-13.
Dalam tujuh bulan pertama tahun ini, taman tersebut menghasilkan pendapatan penjualan tiket hampir $27,2 juta, meningkat 33,8% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Sumber






Komentar (0)