Tanah jarang saat ini menjadi komoditas istimewa yang memberikan dampak besar terhadap pertahanan, keamanan, dan diplomasi di seluruh dunia, sehingga memunculkan perlunya mekanisme pengelolaan yang ketat.
Pada sore hari tanggal 14 Oktober, melanjutkan masa sidang ke-50, Komite Tetap Majelis Nasional memberikan pendapat atas Rancangan Undang-Undang tentang Perubahan dan Penambahan sejumlah pasal dalam Undang-Undang Geologi dan Mineral. Di antaranya, terdapat pendapat bahwa tanah jarang harus dikelola melalui mekanisme khusus.
Berdasarkan usulan tersebut, tanah jarang akan dianggap sebagai sumber daya strategis khusus, yang hanya dapat diselidiki, dieksplorasi, dieksploitasi, dan diolah sesuai dengan strategi nasional, yang menjamin rasionalitas, keekonomisan, dan efisiensi. Kegiatan ini harus dilakukan oleh organisasi dan perusahaan yang ditunjuk atau diizinkan oleh Negara; sama sekali tidak boleh diekspor dalam bentuk mentah.
Wakil Perdana Menteri Tran Hong Ha menegaskan pandangan Pemerintah bahwa tanah jarang harus menjadi mineral strategis, dengan mekanisme pengelolaannya sendiri yang terkait dengan keamanan dan pertahanan nasional.
Peraturan tersebut akan spesifik, mulai dari tahap eksplorasi, eksploitasi, hingga pemrosesan, impor dan ekspor teknologi, hingga penyelesaian proyek. Negara akan menugaskan lembaga pusat dengan kapasitas, kualifikasi, dan teknologi yang memadai untuk bertanggung jawab atas pengelolaan terpadu.
Sumber: https://vtv.vn/can-co-che-het-suc-dac-biet-quan-ly-dat-hiem-100251015160202489.htm
Komentar (0)