Misi mereka di negara Karibia itu sulit, tetapi keterlambatan pembayaran menyebabkan ketidakpuasan di antara para awak.
Polisi Kenya berpatroli di area dekat bandara internasional di Port-au-Prince, Haiti, pada 3 Juli 2024. Foto: Odelyn Joseph/AP
Para petugas Kenya tiba di Haiti pada bulan Juni sebagai bagian dari misi bantuan keamanan multinasional (MSS) yang didanai AS. Saat ini terdapat sekitar 400 petugas polisi Kenya yang bertugas di sana, tetapi mereka belum menerima tunjangan tambahan yang seharusnya mereka terima untuk misi tersebut. MSS telah mengakui keterlambatan tersebut dan berjanji akan membayar mereka minggu ini.
Para petugas polisi Kenya berharap menerima tunjangan tambahan untuk tugas berat mereka di Haiti. Mereka tidak diizinkan meninggalkan markas selama jam kerja kecuali ada pekerjaan yang harus dilakukan. Beberapa petugas menyatakan kekhawatiran karena mereka sangat membutuhkan uang untuk menghidupi keluarga mereka di Kenya, terutama karena sekolah-sekolah telah dibuka kembali di negara asal mereka.
MSS diperkirakan akan bertambah hingga 2.500 orang, dengan bergabungnya pasukan dari beberapa negara lain. Misi mereka adalah mendukung Kepolisian Nasional Haiti dalam memberantas geng-geng yang menguasai sebagian besar ibu kota, Port-au-Prince.
Saat ini, situasi masih dipantau secara ketat dan pihak-pihak terkait sedang berupaya menyelesaikan masalah keterlambatan pembayaran gaji tersebut.
Hong Hanh (menurut CNN, AP)
[iklan_2]
Sumber: https://www.congluan.vn/canh-sat-kenya-toi-haiti-lam-nhiem-vu-quoc-te-bi-no-luong-2-thang-post309432.html






Komentar (0)