Kepala Kementerian Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Perempuan, Titi Eko Rahayu, berharap pembentukan unit khusus baru ini dapat berkontribusi dalam menjamin hak-hak masyarakat, terutama kelompok rentan seperti perempuan dan anak. (Sumber: Antara) |
"Kami mengapresiasi dan mendukung pembentukan dan operasional Direktorat Pencegahan Tindak Pidana Perdagangan Orang, Perempuan, dan Anak di bawah Polri," ujar Kepala Staf Kepresidenan RI, Titi Eko Rahayu, seperti dikutip kantor berita Antara .
Menurut Ibu Titi Eko Rahayu, kehadiran unit reserse baru ini diharapkan dapat membuat aparat kepolisian dapat bertindak cepat dalam menangani kasus kekerasan yang melibatkan perempuan dan anak, dengan tetap mengutamakan kepentingan korban.
"Kami berharap kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak dapat ditangani lebih cepat... petugas yang ditugaskan menangani kasus-kasus seperti ini adalah mereka yang benar-benar peduli terhadap kesejahteraan perempuan dan anak," ujarnya.
Sebelumnya, Panglima Polri Listyo Sigit Prabowo resmi menunjuk Brigadir Jenderal Desy Andriani sebagai Kepala Badan Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang, Perempuan, dan Anak. Desy Andriani sebelumnya menjabat sebagai Kepala Bagian Psikologi Kriminal Mabes Polri.
Menurut Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polri, Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko, pembentukan Direktorat dan pengangkatan seorang perwira perempuan sebagai kepala badan tersebut mencerminkan komitmen Panglima Polri dalam memberikan keadilan bagi perempuan, anak, dan kelompok rentan lainnya.
[iklan_2]
Sumber: https://baoquocte.vn/canh-sat-quoc-gia-indonesia-quyet-tam-thuc-thi-cong-ly-cho-phu-nu-va-tre-em-287423.html
Komentar (0)