Pertandingan antara AS Roma dan Fiorentina sangat penting karena selisih poin antara kedua tim hanya 1 poin. AS Roma berada di peringkat ke-4 dengan 24 poin, dan jika kalah, mereka akan kehilangan posisi mereka dari lawan. Tekanan bagi kedua tim meningkat setelah Bologna menang 2-1 atas Salernitana dan untuk sementara mengambil alih posisi ke-4 dari AS Roma.
Tim Maroon membuka skor lebih awal melalui kombinasi apik antara Lukaku dan Dybala di menit ke-5. Hanya 20 menit kemudian, AS Roma mengalami kekalahan telak ketika Dybala kambuh dan harus meninggalkan lapangan lebih awal. Sardar Azmoun dimasukkan sebagai pemain pengganti, tetapi ia juga harus meninggalkan lapangan dengan cepat di awal babak kedua karena masalah fisik.
Lukaku membawa AS Roma unggul lebih dulu
Pada menit ke-64, AS Roma kembali berada dalam posisi yang kurang menguntungkan ketika Nicola Zalewski menerima kartu merah. Hanya berselang 2 menit setelah keunggulan tersebut, Fiorentina pun dengan cepat menyamakan kedudukan. Di sisa waktu, AS Roma bertahan dengan kokoh untuk mempertahankan 1 poin di kandang sendiri. Momen paling mencolok di sisa waktu tersebut adalah ketika Lukaku menerima kartu merah langsung setelah melakukan tekel berbahaya terhadap lawan, sehingga AS Roma hanya memiliki 9 pemain di lapangan.
Hasil imbang 1-1 membuat AS Roma kehilangan kesempatan untuk memperkecil ketertinggalan dengan AC Milan yang berada di posisi ketiga. Pasukan Mourinho kini mengoleksi 25 poin, tertinggal empat poin dari Rossoneri. Mereka juga disalip oleh Bologna yang berada di posisi kelima.
Pelatih Mourinho tetap menyemangati Lukaku meski sang pemain menerima kartu merah
Meski hanya meraih 1 poin, baik staf pelatih maupun para pemain AS Roma tampak bahagia. Para penggemar AS Roma juga memiliki perasaan khusus terhadap pelatih Mourinho. Mereka menantikan kontrak baru antara kedua tim dan mengibarkan spanduk puitis: "Mata terbius oleh warna Giallorossi. Jiwa dipenuhi Romanisme. Pelatih Jose Mourinho adalah seorang yang romantis sepanjang hidupnya, kami akan selalu mendukungnya."
Sebelum pertandingan, pelatih Mourinho harus bertemu langsung dengan jaksa Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) - Giuseppe Chine untuk mengklarifikasi pernyataan tentang wasit Matteo Marcenaro. Pelatih Mourinho menilai wasit tersebut tidak stabil secara emosional dan telah berulang kali menyusahkan timnya. Sekembalinya pelatih Mourinho dari pertemuan dengan jaksa FIGC, CEO AS Roma - Tiago Pinto tampak sangat gembira.
Ia berbagi tentang situasi pelatih asal Portugal tersebut: "Kami telah mengadakan pertemuan tatap muka, pelatih Mourinho menunjukkan bahwa AS Roma memiliki sikap yang tepat dan berusaha memberikan contoh yang baik di dalam maupun di luar lapangan. Pelatih juga memuji wasit musim ini dan tidak bermaksud menyinggung siapa pun, jadi satu-satunya cara perkataannya dapat menimbulkan kontroversi adalah jika disalahartikan."
AS Roma masih memainkan sepak bola yang indah dan romantis. Kami berusaha menghormati semua orang karena kami tahu wasit memiliki tugas yang sulit.
[iklan_2]
Tautan sumber






Komentar (0)