Suporter menuntut pemecatan Tuchel meski Inggris menang telak di kualifikasi Piala Dunia 2026

Tadi malam, Inggris mengalahkan Andorra 2-0. Mereka menguasai bola hingga 83%, melepaskan 11 tembakan dibandingkan lawan, tetapi hanya mencetak 2 gol. Kemenangan yang kurang mengesankan melawan salah satu tim terlemah di dunia ini telah menuai kritik pedas terhadap Three Lions.

Para penggemar tidak puas dengan penampilan tim ketika, sebagai tim termahal di dunia dan runner-up di Eropa, Inggris diharapkan untuk menyerang dengan indah dan mencetak 5-6 gol ke gawang lawan. Namun pada akhirnya, Three Lions yang terkenal itu hanya menang 2-0 dengan 1 gol yang dicetak oleh lawan melalui gol bunuh diri.

Penggemar Mark Flanagran berkata: "Menonton Inggris bermain itu membosankan. Tidak ada taktik, tidak ada teknik, tidak ada imajinasi, tidak ada kecepatan, tidak ada petualangan. Mereka punya pemain sayap yang tidak bisa mengumpan bola."

Rice mencetak 1 gol, sisanya 1 gol Inggris merupakan gol bunuh diri.

Seorang penggemar bernama Trevor berkomentar: "Tim Inggris di bawah Tuchel sebenarnya lebih buruk daripada tim Southgate. Singkirkan dia. Buang-buang waktu saja." Banyak penggemar lain bahkan membandingkannya dengan tim Inggris yang hambar di bawah Capello pada tahun 2010, tim yang mengecewakan ketika tersingkir di awal babak penyisihan grup Piala Dunia 2010.

Titik temu dari komentar-komentar ini adalah kritik, dan semuanya memiliki tagar "TuchelOut" untuk memberikan tekanan, meminta Federasi Sepak Bola nasional untuk segera memecat Tuchel.

Menurut mereka, selama pelatih asal Jerman itu bertugas, tim Inggris tidak banyak memberi harapan. The Three Lions hanya mampu menang melawan tim-tim "lemah" seperti Latvia dan Andorra... Sementara itu, dalam konfrontasi dengan Senegal, Inggris kalah 1-3. Skor ini sangat mengguncang posisi Tuchel. Pada 10 September, Inggris akan bertemu Serbia di laga pamungkas Grup K. Dan hasil pertandingan ini kemungkinan besar akan berdampak besar pada posisi Tuchel di Three Lions.