Odekta Elvina dari Kamboja mengakui melakukan kesalahan taktis saat bertanding dengan Nguyen Thi Oanh dan Pham Thi Hong Le di final lari 10.000m putri di SEA Games ke-32.
Di lintasan balap Morodock Techo pada sore hari tanggal 12 Mei, Odekta finis ketiga dengan catatan waktu 35 menit 31 detik 03, sementara pelari Vietnam berbagi dua posisi teratas. Oanh finis pertama dengan catatan waktu 35 menit 11 detik 53, sementara Le finis kedua dengan catatan waktu 35 menit 21 detik 09.
Menurut Odekta, mengetahui Oanh berada di level yang lebih unggul, ia bertekad meraih medali perak. Namun, rencananya digagalkan oleh taktik yang digunakan oleh dua pesaing langsungnya. "Saya terjebak dalam perangkap kedua atlet Vietnam itu, ketika mereka membiarkan saya memimpin," ujar Odekta kepada kantor berita Antara .
Odekta Elvina (nomor 416) pada lomba lari 10.000m putri di SEA Games ke-32 pada sore hari tanggal 12 Mei. Foto: Hieu Luong
Di trek kemarin, Odekta memimpin dua kali. Pertama kali tepat setelah pit stop pertama - menjelang akhir putaran ke-10 dari 25 putaran yang dilalui. Namun, Oanh langsung memimpin setelahnya. Kedua kalinya Odekta memimpin saat balapan tersisa sekitar delapan putaran dan Oanh berada di pit stop.
Tiga posisi teratas masing-masing adalah Odekta, Le, dan Oanh, dan tetap demikian hingga hampir akhir putaran ke-23. Pada titik ini, Odekta dan Le masuk ke air, sementara Oanh berlari lurus. Odekta hanya berlari sebentar di depan Le sebelum turun ke posisi ketiga, dan tanpa daya menyaksikan para pelari Vietnam berlari cepat menuju garis finis.
"Mereka mungkin sedikit melambat agar saya bisa memimpin. Seharusnya saya berlari di belakang kedua pelari ini, untuk berusaha sekuat tenaga meraih medali perak di leg terakhir," jelas Odekta, merujuk pada kali kedua ia memimpin dan mempertahankan posisi ini dari putaran ke-17 hingga putaran ke-23. Jarak inilah yang menjadi "tameng" bagi Nguyen Thi Oanh dan Hong Le untuk "bersembunyi dari angin", menghemat energi, dan kemudian melesat ke depan di dua putaran terakhir.
Menurut Odekta, hampir sepanjang lomba, ia "tersiksa dan kalah kelas" oleh kekuatan fisik, daya tahan, dan taktik yang masuk akal dari kedua atlet Vietnam tersebut. Namun, ia tetap puas karena telah menyelesaikan tugas minimum, yaitu memenangkan medali.
Odekta (kiri) memimpin dari putaran ke-17 hingga putaran ke-23, sebelum akhirnya kehilangan tenaga dan tertinggal, sehingga memungkinkan Oanh (kanan) dan Hong Le mengambil alih dan finis pertama di nomor lari 10.000m putri SEA Games ke-32 pada 12 Mei. Foto: Hieu Luong
Odekta juga mengakui keunggulan kedua pelari Vietnam tersebut. "Keduanya sudah mencapai level Olimpiade. Tentu saja, kami juga menargetkan level itu. Semoga di kompetisi berikutnya, saya bisa menyamai mereka," ujarnya.
Sebelum lari 10.000 m, Odekta Elvina memenangkan medali emas maraton saat berkompetisi di Siem Reap, mengalahkan atlet Vietnam Le Thi Tuyet. "Saya sangat bersyukur diberi kesempatan ini meskipun usia saya sudah tidak muda lagi," ujar Odekta. "Saya sangat ingin berpartisipasi di ASIAD mendatang agar memiliki motivasi untuk berjuang dan meningkatkan prestasi pribadi saya."
Lomba lari 10.000m putri SEA Games 32 pada sore hari tanggal 12 Mei.
Hieu Luong (menurut Antara )
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)