Fenomena PNS takut berbuat salah dan menghindar dari tanggung jawab
Sesuai dengan Arahan Perdana Menteri tentang pembetulan dan penguatan pemeriksaan, pengujian, dan pengawasan terhadap kegiatan pelayanan publik, Inspektorat Pemerintah dan lembaga inspeksi telah memberikan perhatian pada pemeriksaan dan pengujian kegiatan pelayanan publik, dengan fokus pada pelaksanaan tugas dan tanggung jawab yang diberikan pada badan, organisasi, unit dan kader, pegawai negeri sipil, dan pegawai negeri sipil.
Pemeriksaan dan pengawasan kegiatan pelayanan publik masih banyak keterbatasannya (Foto ilustrasi: Hoa Le).
Namun demikian, pelaksanaan pemeriksaan, pengujian, dan pengawasan kegiatan pelayanan publik masih memiliki keterbatasan, seperti masih banyaknya instansi dan unit yang belum melaksanakan pemeriksaan, pengujian, dan pengawasan kegiatan pelayanan publik untuk mendeteksi, memperbaiki, dan menangani secara cepat.
Direktif tersebut menyatakan bahwa akhir-akhir ini terdapat sejumlah kader, pegawai negeri sipil, dan pegawai negeri sipil yang menghindar dan memaksakan diri dalam melaksanakan tugasnya; takut berbuat salah dan takut bertanggung jawab; tidak berani memberi saran atau mengusulkan penanganan pekerjaan, dan tidak berani memutuskan untuk menangani pekerjaan yang menjadi kewenangannya.
Keadaan ini menyebabkan pemrosesan kerja menjadi lama, membuang-buang waktu, sumber daya, peluang pengembangan, dan mengurangi efektivitas serta efisiensi pengelolaan negara.
Pemeriksaan kegiatan pelayanan publik
Untuk mengatasi situasi tersebut di atas, Pemerintah memandang perlu memperkuat pemeriksaan, pemeriksaan, dan pengawasan terhadap kegiatan pelayanan publik.
Perdana Menteri meminta kepada para Menteri, Kepala lembaga setingkat menteri, Kepala lembaga Pemerintah, Ketua Komite Rakyat provinsi dan kotamadya yang dikelola pusat, dan Kepala lembaga administratif Negara di semua tingkatan untuk secara efektif melaksanakan Resolusi Pemerintah dan arahan Perdana Menteri untuk secara berkala menyelenggarakan inspeksi, pengecekan, dan pengawasan terhadap kinerja tugas dan wewenang yang diberikan oleh lembaga, organisasi, dan individu yang berada di bawah manajemen mereka...
Dalam proses pemeriksaan dan pengawasan, apabila ditemukan pelanggaran, menetapkan atau merekomendasikan kepada instansi negara yang berwenang untuk melakukan tindakan penanganan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Menurut Pemerintah, apabila diperlukan meminta atau mengusulkan kepada instansi yang berwenang untuk melakukan pemeriksaan; apabila ditemukan tanda-tanda tindak pidana, merekomendasikan kepada instansi yang berwenang untuk melakukan klarifikasi dan penindakan tegas sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Perdana Menteri mengarahkan untuk memperkuat inspeksi dan pemeriksaan kegiatan pelayanan publik (Foto ilustrasi: Hoa Le).
Pemerintah meminta kepada Inspektur Jenderal, Menteri, Pimpinan Lembaga setingkat Menteri, Pimpinan Lembaga Pemerintah, dan Ketua DPRD Provinsi dan DPRD Kota/Kabupaten/Kota untuk secara seksama menguasai dan mengarahkan secara cermat pelaksanaan tugas pengawasan di lingkungan penyelenggara negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Setiap tahun, saat menyusun rencana inspeksi, harus ada konten untuk memeriksa aktivitas layanan publik.
Kepala lembaga inspeksi berkewajiban memperkuat manajemen dan mengarahkan pelaksanaan inspeksi terhadap kegiatan pelayanan publik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang inspeksi.
Bersamaan dengan itu, Direktif tersebut juga menegaskan perlunya penguatan penanganan pascapemeriksaan, pemantauan, pembinaan, dan pengawasan terhadap pelaksanaan hasil pemeriksaan; penanganan segera tanggung jawab instansi, organisasi, unit, dan kader, pegawai negeri sipil, dan pegawai negeri sipil yang melakukan pelanggaran hukum dalam pelaksanaan tugas publik.
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)