Perjanjian transit gas Rusia melalui Ukraina akan berakhir pada akhir tahun ini dan kemungkinan besar tidak akan diperpanjang. Dengan latar belakang ini, perusahaan-perusahaan dari Hongaria dan Slovakia akan segera menandatangani kontrak untuk membeli 12-14 miliar meter kubik gas setiap tahunnya dari Azerbaijan.
| Fasilitas penyimpanan gas di Bierwang, Jerman. (Sumber: AFP) |
Kontrak gas baru ini akan memanfaatkan jaringan pipa yang sudah ada untuk mengangkut gas Rusia melalui Ukraina ke Uni Eropa (UE).
Pasokan gas baru dari Azerbaijan secara efektif akan menggantikan pengiriman gas dari Moskow yang saat ini diterima Eropa berdasarkan perjanjian transit melalui Kyiv.
Bloomberg melaporkan bahwa kontrak baru tersebut perlu diimplementasikan berdasarkan perjanjian pertukaran antara Azerbaijan dan Rusia karena Baku kekurangan kapasitas ekspor untuk menggantikan pasokan yang ada.
Harga gas Eropa untuk bulan Desember turun hingga 8,1% menyusul kabar kemajuan dalam negosiasi pembelian gas dari Baku.
"Kesepakatan tersebut, yang masih dalam tahap negosiasi, dapat membantu menstabilkan harga gas setelah volatilitas pasar baru-baru ini," tulis Bloomberg .
Bagi Azerbaijan, perjanjian pasokan gas ini juga memperkuat hubungan energi negara tersebut dengan Eropa.
Negara ini memasok gas alam ke delapan negara Eropa melalui jalur pipa yang melewati Turki.
Namun, Komisi Eropa (EC) sebelumnya telah menegaskan bahwa keamanan energi kawasan tersebut tidak akan terancam oleh penghentian perjanjian transit gas antara kedua negara yang terlibat dalam operasi militer khusus.
Slovakia dan Austria termasuk di antara negara-negara Eropa yang terus mengimpor gas Rusia melalui jalur pipa yang melewati Ukraina.
Menurut perjanjian yang saat ini sedang dinegosiasikan, perusahaan energi milik negara Azerbaijan, Socar, akan memasok gas ke fasilitas Sudzha di perbatasan Rusia-Ukraina.
Kemudian perusahaan Hungaria MVM Zrt dan Slovak Slovensky Plynarensky Priemysel AS akan mengambil alih dan mengirimkan gas ke Eropa.
Menurut Bloomberg : "Setiap perjanjian komersial memerlukan persetujuan politik dari pejabat Ukraina agar operator jaringan pipa gas negara tersebut dapat menentukan pengoperasiannya."
Sebelum operasi militer khusus Rusia di Ukraina dimulai pada Februari 2022, Gazprom – raksasa gas Rusia – memasok lebih dari sepertiga konsumsi gas blok tersebut.
Namun, ketika konflik dimulai, Uni Eropa melakukan diversifikasi sumber energinya.
Saat ini, Uni Eropa memiliki beberapa sumber berbeda, khususnya Norwegia, Afrika Utara, Azerbaijan, dan gas alam cair (LNG) dari pasar global.
Sumber: https://baoquocte.vn/chau-au-don-tin-vui-ve-khi-dot-gia-giam-vu-vu-truoc-mua-dong-co-the-quen-duong-ong-tu-nga-qua-ukraine-292372.html






Komentar (0)