Di bursa New York, indeks Dow Jones Industrial Average turun 0,5% menjadi 45.490,92 poin di akhir sesi, sementara S&P 500 naik tipis 0,3% menjadi 6.532,04 poin. Sebaliknya, Nasdaq Composite hanya naik kurang dari 0,1% menjadi 21.886,06 poin.
Kenaikan S&P 500 sebagian besar didorong oleh lonjakan 36% dalam saham Oracle, setelah perusahaan memperkirakan pertumbuhan pendapatan yang kuat untuk tahun-tahun mendatang, yang diuntungkan oleh gelombang investasi dalam kecerdasan buatan (AI).
Bisnis cloud Oracle diperkirakan tumbuh 77% pada tahun fiskal berjalan menjadi $18 miliar, dan perusahaan memperkirakan pendapatan akan terus mencapai $32 miliar, $73 miliar, $114 miliar, dan $144 miliar pada tahun-tahun berikutnya.
Di Eropa, pasar saham beragam. Di London, FTSE 100 turun 0,2% menjadi 9.225,39 poin. Sebaliknya, CAC 40 di Paris naik 0,2% menjadi 7.761,32 poin, sementara DAX di Frankfurt turun 0,4% menjadi 23.632,95 poin.
Para investor kini sebagian besar memperkirakan Federal Reserve AS akan memangkas suku bunga pada pertemuannya minggu depan, meskipun masih banyak perdebatan tentang apakah bank sentral akan memberi sinyal pemangkasan lebih lanjut pada tahun 2025.
Data dari Departemen Tenaga Kerja menunjukkan bahwa indeks harga produsen (PPI) AS turun 0,1% bulan lalu dibandingkan dengan bulan sebelumnya, jauh lebih rendah dari kenaikan 0,3% yang diperkirakan oleh para analis.
Dalam catatan kepada klien, analis FHN Financial, Will Compernolle, mengatakan data manufaktur mencerminkan dampak inflasi yang "kecil" dari tarif dan bahwa bisnis telah menanggung sebagian biayanya. Ia menekankan bahwa angka-angka tersebut kemungkinan besar tidak akan cukup untuk memengaruhi keputusan The Fed untuk memangkas suku bunga minggu depan.
Pasar juga bertaruh bahwa The Fed dapat memangkas suku bunga lebih lanjut pada bulan Oktober dan Desember, tetapi kemungkinan itu masih terbuka dan bergantung pada data harga konsumen yang akan dirilis pada 11 September (waktu AS). Beberapa pembuat kebijakan The Fed baru-baru ini mengatakan bahwa pasar tenaga kerja adalah "masalah yang lebih mendesak daripada inflasi".
Di Vietnam, sesi perdagangan pada 10 September berakhir dengan Indeks VN meningkat 5,94 poin, setara dengan 0,36%, menjadi 1.643,26 poin, sementara Indeks HNX turun 0,22 poin, atau 0,08%, menjadi 274,6 poin.
Sumber: https://doanhnghiepvn.vn/kinh-te/chi-so-sp-500-xac-lap-dinh-moi-khi-gioi-dau-tu-ngong-du-lieu-kinh-te-my/20250911085515765
Komentar (0)