"Medan perang" pemungutan suara awal di Georgia memiliki jumlah yang belum pernah terjadi sebelumnya, dengan Tuan Trump dan Nyonya Harris saling bersaing ketat di sini.

Negara bagian medan perang Georgia telah mencatat rekor jumlah pemilih awal secara langsung dalam pemilihan presiden AS 2024.

Sebuah tanda yang menginstruksikan warga Georgia untuk memilih lebih awal dalam pemilihan presiden AS 2024 di Atlanta Metropolitan State College pada 15 Oktober. (Sumber: Getty Images)

Lebih tepatnya, setidaknya 252.000 pemilih telah memberikan suara mereka di lokasi pemungutan suara awal negara bagian tersebut hingga pukul 16.00 waktu setempat pada tanggal 15 Oktober. Jumlah ini hampir dua kali lipat dari 136.000 pemilih yang berpartisipasi pada hari pertama pemungutan suara awal di tahun pemilu AS 2020.

Di media sosial, pejabat pemilu negara bagian Gabriel Sterling menyebut hasil tersebut mengesankan, dengan menyatakan: "Jumlah pemilihnya spektakuler. Kami kehabisan kata sifat untuk menggambarkannya."

Georgia adalah salah satu dari tujuh negara bagian medan tempur yang akan menentukan hasil pemilu AS pada 5 November. Dengan 16 suara elektoral, Georgia bisa menjadi langkah besar menuju perolehan 270 suara yang dibutuhkan untuk menjadi Presiden AS.

Menurut Election Lab - pusat analisis data pemilu AS di Universitas Florida, hingga saat ini, 5,5 juta pemilih telah memilih lebih awal di seluruh negeri. Pada periode yang sama di tahun 2020, jumlah pemilih awal mencapai 27 juta, karena orang-orang menghindari tempat pemungutan suara yang ramai selama pandemi Covid-19.

Seperti beberapa negara bagian lainnya, Georgia telah memperketat aturan pemungutan suara melalui pos sejak tahun 2020, yang mengharuskan pemilih yang ingin memberikan suara secara absen untuk memberikan bukti identitas dan membatasi jumlah lokasi di mana mereka dapat mengirimkan surat suara mereka.

Sementara itu, menurut jajak pendapat AARP terbaru yang dirilis pada tanggal 15 Oktober, mantan Presiden Donald Trump unggul tipis atas Wakil Presiden Kamala Harris dalam pertarungan satu lawan satu di negara bagian medan pertempuran Michigan hanya tiga minggu sebelum hari pemilihan.

Secara khusus, Tn. Trump melampaui lawan Demokratnya dengan tingkat dukungan sebesar 49% dibandingkan dengan 48%, sementara 1% pemilih yang berpartisipasi dalam survei mengatakan mereka akan memiliki pilihan lain dan 2% masih belum memutuskan.

Dari segi usia, Tn. Trump unggul atas Ny. Harris dengan selisih 47%-46% di antara pemilih usia 50-65 tahun. Namun, Wakil Presiden saat ini unggul atas lawannya dari Partai Republik di antara pemilih usia 18-34 tahun, yaitu 54%-40%. Ny. Harris juga unggul di antara pemilih usia di atas 65 tahun, dengan perolehan dukungan 53% dibandingkan dengan Tn. Trump yang hanya 42%.

Berdasarkan gender, jajak pendapat menunjukkan kesenjangan yang jelas antara kedua kandidat. Di antara pemilih pria, Tn. Trump unggul 21 poin, 57% berbanding 36%, sementara Ny. Harris meraih mayoritas dukungan di kalangan perempuan, 55% berbanding 36%.

Jajak pendapat tersebut juga mencatat bahwa Tn. Trump unggul atas lawannya dengan 7 poin di antara pemilih independen, dengan dukungan sebesar 45% berbanding 38%.

Di antara pemilih yang terdaftar untuk memilih lebih awal di beberapa negara bagian medan pertempuran, mantan presiden memiliki sedikit keuntungan, dengan dukungan 48% dibandingkan dengan 47% untuk Ibu Harris, menurut survei CAPS Harvard baru-baru ini.

Sementara itu, jajak pendapat Hill/Decision Desk di Michigan menunjukkan Trump unggul hampir 1 poin atas Wakil Presiden – 48,7% berbanding 48%. Namun, Harris memimpin secara nasional dengan dukungan 49,8%, sementara mantan Presiden tersebut hanya meraih 46,9%.

Jajak pendapat AARP dilakukan dari tanggal 2-8 Oktober, dengan partisipasi 1.382 pemilih potensial dan memiliki margin kesalahan 4%.

Sumber: https://baoquocte.vn/ba-u-cu-tong-thong-my-2024-chien-truong-georgia-bo-phieu-som-voi-con-so-chua-tung-co-ong-trump-va-ba-harris-bam-duoi-sat-nut-o-noi-nay-290261.html