Politisi oposisi terkemuka Mozambik Venancio Mondlane mengatakan pada tanggal 4 November bahwa ia selamat dari upaya pembunuhan yang gagal di Afrika Selatan, tempat ia berlindung setelah pemilihan umum Oktober 2024 yang disengketakan.
| Tuan Venancio Mondlane, politisi oposisi terkemuka di Mozambik. (Sumber: Berita Central TV) |
Dalam video yang diunggah di Facebook, Tn. Mondlane mengatakan dia dibunuh di daerah Sandton, Johannesburg, Afrika Selatan.
Tuan Mondlane harus melompat keluar lewat pintu belakang, menyelinap keluar melalui salon rambut, lalu melarikan diri dengan barang bawaan dan keluarganya.
Namun, Kementerian Luar Negeri Afrika Selatan mengatakan pihaknya tidak mengetahui keberadaan Tn. Mondlane di negara tersebut dan bersikeras masalah tersebut seharusnya dilaporkan ke polisi.
Politisi Venancio Mondlane adalah orang yang menolak hasil pemungutan suara yang diumumkan oleh otoritas pemilu Mozambik pada tanggal 24 Oktober, yang menunjukkan bahwa Daniel Chapo dari partai berkuasa Frelimo memenangkan lebih dari 70% suara, dibandingkan dengan 20% untuk Mondlane.
Tn. Mondlane menyatakan dirinya sebagai pemenang dan menggunakan media sosial untuk menyerukan protes terhadap hasil pemilu.
Menurut LSM antikorupsi Mozambik, pemilu Oktober 2024 merupakan pemilu paling curang di negara itu dalam 25 tahun.
Para pengamat pemilu, termasuk dari Uni Eropa, juga menunjuk pada penyimpangan serius sebelum, selama, dan setelah pemungutan suara, menuduh otoritas pemilu melakukan manipulasi untuk mempertahankan partai Frelimo berkuasa.
Lebih dari 50 orang terluka parah dalam bentrokan dengan polisi selama protes terhadap hasil pemilu, menurut Human Rights Watch.
Mozambik memutus sementara akses internet sehari setelah hasil pemilu diumumkan. Akses ke media sosial kembali dibatasi pada 31 Oktober.
[iklan_2]
Sumber: https://baoquocte.vn/chinh-tri-gia-doi-lap-hang-dau-mozambique-bi-am-sat-hut-o-nam-phi-292623.html






Komentar (0)