Ini adalah kali kedua Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kenegaraan ke Vietnam, setelah kunjungannya pada bulan September 2018.
Atas undangan Presiden Vo Van Thuong, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo melakukan kunjungan kenegaraan ke Vietnam dari tanggal 11 hingga 13 Januari.
Pagi ini, 12 Januari, di Istana Kepresidenan, Presiden Vo Van Thuong memimpin upacara penyambutan resmi Presiden Joko Widodo. Pada upacara penyambutan tersebut, 21 tembakan salvo dilancarkan untuk menyambut Presiden Joko Widodo dan delegasi tingkat tinggi Indonesia. Segera setelah upacara penyambutan resmi, Presiden Vo Van Thuong dan Presiden Joko Widodo berbincang-bincang.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo beserta delegasi tingkat tinggi Indonesia telah mengunjungi dan meletakkan bunga di Mausoleum Ho Chi Minh; dan meletakkan bunga di Monumen Pahlawan dan Syuhada di Jalan Bac Son ( Hanoi ).
Setelah pembicaraan, kedua pemimpin akan menyaksikan penandatanganan dokumen kerja sama antara kedua belah pihak dan bertemu dengan pers. Sesuai program, selama kunjungan kenegaraan ke Vietnam ini, Presiden Joko Widodo akan bertemu dengan Perdana Menteri Pham Minh Chinh dan Ketua Majelis Nasional Vuong Dinh Hue; dan bersama Perdana Menteri Pham Minh Chinh, Presiden akan bertemu dengan sejumlah pelaku bisnis terkemuka Vietnam dan Indonesia.
Ini adalah kunjungan kenegaraan kedua Presiden Joko Widodo ke Vietnam, setelah kunjungannya pada September 2018. Kunjungan ini berkontribusi untuk semakin mempererat persahabatan tradisional antara Vietnam dan Indonesia yang telah terjalin selama hampir 70 tahun. Kedua negara menjalin hubungan sejak tahun 1955 dan menjalin Kemitraan Strategis pada tahun 2013.
Berbicara kepada pers sebelum kunjungan, Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Vietnam untuk Indonesia, Ta Van Thong, mengatakan bahwa persahabatan dan kepercayaan tradisional selalu menjadi fondasi yang kokoh bagi Kemitraan Strategis Vietnam-Indonesia untuk bergerak menuju masa depan, semakin mendalam, substantif, dan efektif di semua bidang kerja sama. Kedua negara masih memiliki banyak potensi untuk terus dieksploitasi, dan memiliki banyak kekuatan yang dapat saling melengkapi. Di sisi lain, kedua negara juga merupakan anggota aktif ASEAN, dengan peran dan posisi tertentu di kawasan dan sampai batas tertentu di kancah internasional. Oleh karena itu, kerja sama yang erat dan mendalam antara Vietnam dan Indonesia tidak hanya secara praktis melayani kepentingan rakyat kedua negara, tetapi juga berkontribusi pada perdamaian, stabilitas, dan kesejahteraan di kawasan maupun dunia.
Duta Besar Ta Van Thong menyampaikan bahwa selain hubungan politik yang sangat baik yang senantiasa dijaga dan dipupuk berdasarkan tradisi persahabatan yang telah teruji oleh waktu, dalam beberapa tahun terakhir, terutama setelah kedua negara memasuki fase pemulihan pasca-Covid-19, hubungan ekonomi dan perdagangan kedua negara telah mencapai pertumbuhan yang mengesankan, terus melampaui tonggak-tonggak baru, dan bergerak menuju arah yang lebih seimbang. Indonesia menjadi pasar ekspor terbesar ketiga dan pasar impor terbesar kedua bagi Vietnam di ASEAN pada tahun 2023. Nilai perdagangan bilateral meningkat dari 8,2 miliar dolar AS pada tahun 2020 menjadi 14,17 miliar dolar AS pada tahun 2022.
Selain itu, sektor investasi juga mengalami banyak peningkatan. Hingga akhir November 2023, total modal investasi Indonesia di Vietnam mencapai 651,21 juta dolar AS, dengan 120 proyek yang valid (meningkat 2 proyek dengan tambahan modal sebesar 4,71 juta dolar AS pada tahun 2023) dan menduduki peringkat ke-29 dari 143 negara dan wilayah yang berinvestasi di Vietnam. Banyak perusahaan Indonesia yang sukses berinvestasi dan berbisnis di Vietnam seperti: Ciputra, Traveloka, Gojek, PT Vietmindo Energitama, Jafpa Comfeed Vietnam, Semen Indonesia Group...
Di sisi lain, sejumlah perusahaan dan korporasi besar Vietnam telah hadir di Indonesia seperti FPT, Dien May Xanh... Banyak perusahaan lain juga sedang merampungkan prosedur investasi di Indonesia seperti Taxi Xanh (Vingroup), Viet Thai Group, Thai Binh Shoes, Thuan Hai Joint Stock Company... Yang paling menonjol adalah proyek Vinfast Global dengan total modal investasi yang diharapkan sebesar 1,2 miliar USD untuk membangun pabrik kendaraan listrik di Indonesia dengan skala 50.000 kendaraan per tahun, yang akan mulai dibangun pada kuartal pertama tahun 2024 dan selesai pada tahun 2026.
Duta Besar Ta Van Thong menegaskan bahwa dalam konteks ekonomi global yang penuh tantangan dan tidak dapat diprediksi pada tahun 2023, fakta bahwa baik Vietnam maupun Indonesia telah mempertahankan tingkat pertumbuhan yang mengesankan dan hubungan ekonomi bilateral yang berkembang dengan kuat merupakan hal yang sangat penting tidak hanya bagi masing-masing negara tetapi juga berkontribusi untuk meningkatkan ketahanan ekonomi blok ASEAN secara umum agar dapat berdiri kokoh menghadapi fluktuasi dan dampak eksternal yang tidak menguntungkan.
TRAN BINH
[iklan_2]
Sumber






Komentar (0)