
Menurut AFP, pada 16 Februari, Presiden AS Donald Trump mengatakan dia bisa bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin "segera," dan juga percaya bahwa Putin benar-benar ingin mengakhiri konflik di Ukraina.
Ketika ditanya tentang perkembangan terkait kemungkinan pertemuan mendatang antara kedua pemimpin di Arab Saudi, Trump mengatakan: "Belum ada tanggal yang ditetapkan, tetapi bisa jadi segera."
Menindaklanjuti inisiatif dari AS, kepala kementerian luar negeri AS dan Rusia baru-baru ini mengadakan percakapan telepon.
Menurut pernyataan dari Kementerian Luar Negeri Rusia, Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov dan Marco Rubio menegaskan kesediaan mereka untuk memulihkan dialog yang saling menghormati, menyepakati kontak reguler, termasuk persiapan untuk pertemuan antara Putin dan Trump; sepakat untuk mempertahankan saluran komunikasi untuk menyelesaikan masalah yang belum terselesaikan dalam hubungan antara kedua negara; dan membahas langkah-langkah untuk mengakhiri kebijakan pengetatan kondisi kerja bagi misi diplomatik Rusia di AS yang diprakarsai oleh mantan Presiden Barack Obama.
Kedua pihak juga sepakat untuk mengadakan pertemuan para ahli guna mengoordinasikan langkah-langkah untuk menghilangkan hambatan bersama dalam kerja misi luar negeri Rusia dan Amerika, serta menegaskan kembali komitmen mereka terhadap kerja sama dalam isu-isu internasional terkini, termasuk Ukraina dan Timur Tengah.
Pada tanggal 12 Februari, Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden AS Donald Trump melakukan percakapan telepon yang berlangsung hampir satu setengah jam. Para pemimpin membahas berbagai isu, termasuk penyelesaian situasi di Ukraina.
Sumber: https://baodaknong.vn/cuoc-gap-tong-thong-nga-my-chua-an-dinh-thoi-gian-nhung-co-the-rat-som-242994.html






Komentar (0)