
Menurut perwakilan Kementerian Pendidikan dan Pelatihan, Undang-Undang Pendidikan Tinggi yang direvisi diharapkan akan disahkan dan berlaku mulai awal tahun 2026.
Foto: Ha Anh
Organisasi pelatihan yang fleksibel, memenuhi berbagai kebutuhan dan pembelajaran seumur hidup
Pasal 26 Rancangan Undang-Undang Pendidikan Tinggi (diubah pada tanggal 8 Oktober 2025) Kementerian Pendidikan dan Pelatihan mengatur tentang penyelenggaraan pelatihan dan pemberian gelar dan sertifikat.
Oleh karena itu, pelatihan diselenggarakan secara fleksibel, memenuhi beragam kebutuhan belajar dan pembelajaran seumur hidup peserta didik. Bentuk pelatihan meliputi: Pelatihan formal yang diselenggarakan penuh waktu di lokasi berlisensi; Pelatihan reguler yang diselenggarakan secara fleksibel, sesuai dengan kondisi peserta didik. Metode penyelenggaraan pelatihan meliputi: langsung; jarak jauh; kombinasi langsung dan jarak jauh.
Pendidikan tinggi digital merupakan model penyelenggaraan pelatihan yang berbasis pada platform digital dan dimutakhirkan dengan teknologi baru, yang dilaksanakan melalui bentuk dan metode pelatihan sebagaimana dimaksud dalam pasal ini; menjamin keterhubungan dan pembagian data serta sumber daya pendidikan yang terbuka antar lembaga pelatihan, instansi pengelola langsung perguruan tinggi, dan pihak-pihak terkait, tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu.
Undang-Undang yang mengubah dan melengkapi sejumlah pasal dalam Undang-Undang Pendidikan Tinggi (2018) menetapkan bahwa ijazah pendidikan tinggi meliputi: Gelar pendidikan tinggi dalam sistem pendidikan nasional meliputi gelar sarjana, gelar magister, gelar doktor, dan gelar yang setara. Peserta didik yang menyelesaikan program pelatihan, memenuhi standar luaran jenjang pelatihan yang ditentukan, dan memenuhi kewajiban serta tanggung jawabnya akan diberikan gelar pada jenjang pelatihan yang sesuai oleh pimpinan perguruan tinggi.
Kepada siapa sertifikat pendidikan universitas diterbitkan?
Perlu dicatat, rancangan tersebut memiliki peraturan baru tentang pemberian ijazah dan sertifikat dibandingkan dengan peraturan saat ini. Dengan demikian, ijazah universitas diberikan kepada peserta didik setelah menyelesaikan program pelatihan pada jenjang yang sesuai. Sertifikat universitas diberikan kepada peserta didik setelah menyelesaikan suatu mata kuliah atau sebagian dari program pelatihan. Ijazah dan sertifikat universitas memiliki nilai hukum yang menegaskan jenjang dan kapasitas peserta didik.
Pimpinan perguruan tinggi dan pimpinan perguruan tinggi lain yang menyelenggarakan pendidikan tinggi wajib menerbitkan ijazah dan sertifikat pendidikan tinggi. Akumulasi hasil belajar peserta didik wajib diakui dan dialihkan antar jenjang, bentuk, dan metode pendidikan.
Menteri Pendidikan dan Pelatihan menetapkan peraturan pelatihan; menetapkan ketentuan pelaksanaan bentuk dan metode pelatihan serta model pendidikan tinggi digital dan sumber daya pendidikan terbuka; menetapkan pengakuan, jangka waktu pengakuan, dan konversi akumulasi capaian pembelajaran peserta didik.
Dengan demikian, ijazah pendidikan perguruan tinggi yang diberikan kepada peserta didik setelah menyelesaikan suatu mata kuliah atau sebagian program pelatihan merupakan poin baru yang pertama kali dimasukkan dalam rancangan undang-undang tersebut.
Perwakilan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Kementerian Pendidikan dan Pelatihan) menyampaikan hal baru ini dalam diskusi masukan untuk penyempurnaan rancangan undang-undang (RUU) perubahan dan penambahan sejumlah pasal dalam Undang-Undang Pendidikan dan Undang-Undang Pendidikan Tinggi (revisi) yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Pelatihan pada 10 Oktober sore. Dengan demikian, ijazah pendidikan tinggi diberikan oleh pimpinan lembaga pendidikan kepada mahasiswa setelah mereka menguasai suatu mata kuliah atau sebagian kurikulum. Setelah memperoleh ijazah ini, mahasiswa dapat berhenti kuliah atau melanjutkan studi di program studi lain dan mendapatkan pengakuan kredit dari universitas selama masa studi.
Program Diploma
Pasal 2 ayat 8 RUU Pendidikan Tinggi juga secara tegas mengatur tentang program pelatihan pemberi gelar, meliputi:
- Program pelatihan universitas yang mengarah ke gelar sarjana dan setara;
- Program pelatihan gelar master memberikan gelar master atau mengintegrasikan gelar universitas dan gelar master yang sesuai dengan tingkat yang diselesaikan;
- Program pelatihan doktoral memberikan gelar doktoral atau program magister dan doktoral terpadu memberikan gelar yang sesuai dengan jenjang yang diselesaikan;
- Program pelatihan khusus dalam bidang dan sektor tertentu memberikan gelar yang sesuai menurut peraturan Kementerian Pendidikan dan Pelatihan.
Menurut rancangan Undang-Undang Pendidikan Tinggi (perubahan), program pelatihan untuk pemberian sertifikat pendidikan universitas dirancang secara mandiri atau sebagai komponen program pelatihan untuk pemberian ijazah, dengan nilai yang diakui dalam sistem pendidikan tinggi.
Source: https://thanhnien.vn/chung-chi-giao-duc-dai-hoc-lan-dau-duoc-dua-vao-luat-co-gi-dac-biet-185251013201012196.htm
Komentar (0)