
Pohon Lung disebut "ratu" bambu di Vietnam dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Distrik Que Phong adalah ibu kota pohon Lung di Nghe An. Produk pohon Lung digunakan untuk menghasilkan produk kerajinan tangan berkualitas tinggi untuk ekspor, terutama produk rotan dan bambu.
Kebahagiaan bagi warga Que Phong adalah pada Juni 2021, sebuah lembaga swadaya masyarakat (LSM) telah mendapatkan sertifikasi FSC, dengan luas lahan bambu hampir 830 hektar. Di antaranya, 500 hektar di Kelurahan Dong Van dan hampir 330 hektar di Kelurahan Thong Thu. Sesuai peraturan, setelah mendapatkan sertifikasi FSC, produk bambu FSC Que Phong dapat diekspor ke negara-negara Eropa, dan harga beli bambu bagi pemilik hutan akan meningkat.

Bapak Luong Thai Quy, Ketua Komite Rakyat Komune Dong Van, menyatakan keprihatinannya bahwa bambu merupakan produk unggulan bagi daerah tersebut, yang menghasilkan pendapatan signifikan bagi penduduk setempat setiap tahun. Ketika LSM tersebut memberikan Sertifikat FSC, daerah tersebut berharap bahwa hal ini akan menjadi sumber pendapatan yang signifikan bagi penduduk setempat, yang berkontribusi pada penerapan kriteria pendapatan dalam pembangunan pedesaan baru.

"Keinginan daerah ini adalah agar pelaku usaha memberikan dukungan finansial, bersama dengan daerah dan masyarakat, untuk mempertahankan sertifikat FSC. Pemerintah daerah juga telah mensosialisasikan kepada para pemilik hutan tentang upaya mengevaluasi kembali status hutan mangrove saat ini untuk mempertahankan sertifikat FSC dan telah mendapat perhatian dari para pemilik hutan," ujar Bapak Luong Thai Quy.
Bapak Vi Van Tam di Desa Pu Duoc, Kecamatan Dong Van, pemilik hutan pohon sycamore seluas 7,3 hektar yang telah mendapatkan sertifikat FSC, mengatakan bahwa berkat pengelolaan yang baik, hutan pohon sycamore tersebut semakin tumbuh subur, pohon-pohonnya semakin besar, tegak, dan indah... Keluarganya pun telah menyadari arti sertifikat FSC, sehingga apabila nanti Negara menerapkannya, pihak keluarga siap mendukungnya.
Bapak Phan Trong Dung, Kepala Dinas Pertanian dan Pembangunan Pedesaan Kabupaten Que Phong, mengatakan: "Tujuan sertifikasi FSC adalah menghasilkan hutan bambu sesuai proses penanaman, perawatan, hingga panen, tanpa kerusakan. Oleh karena itu, produk bambu diekspor ke negara-negara Eropa. Namun, karena kesulitan ekspor, harga beli produk bambu bersertifikasi FSC tidak tinggi."

"Kawasan hutan paru-paru yang telah mendapatkan Sertifikat FSC didukung oleh LSM selama 2 tahun pertama dalam penilaian dan pemeliharaan sertifikat. Dengan demikian, masa perpanjangan Sertifikat FSC untuk hutan paru-paru Que Phong akan berakhir pada akhir tahun 2023. Saat ini, distrik sedang berkoordinasi dengan pelaku usaha dan pemilik hutan untuk menemukan solusi guna mempertahankan sertifikat tersebut guna menciptakan peluang peningkatan nilai produk paru-paru dan meningkatkan pendapatan pemilik hutan," ujar Bapak Phan Trong Dung.
Sumber
Komentar (0)