Di antara mereka yang diskrining terdapat seorang pasien berusia 56 tahun dengan riwayat merokok lebih dari 20 bungkus per tahun. Setelah pemeriksaan dan riwayat medis, pasien tersebut diperintahkan untuk menjalani CT scan dada dosis rendah. Diagnosisnya dipastikan sebagai adenokarsinoma paru.
Menurut penilaian Profesor, Dr. Mai Trong Khoa, mantan Direktur Pusat, kesadaran untuk melakukan pemeriksaan kesehatan bahkan saat tidak ada gejala dan diresepkan CT scan dosis rendah telah membantu pasien mendeteksi kanker paru-paru pada stadium yang sangat awal, yang darinya metode pengobatan radikal dapat diberikan.
Profesor Khoa juga mengatakan bahwa telah ada penelitian di seluruh dunia yang menunjukkan bahwa pemindaian CT dosis rendah membantu mendeteksi dini dan mengurangi risiko kematian akibat kanker paru-paru hingga 20%. Skrining ini diindikasikan bagi orang-orang yang berisiko tinggi terkena kanker paru-paru (merokok 30 bungkus rokok/tahun atau lebih).
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)