Demi menjaga keamanan dan ketertiban, serta menjaga lingkungan pariwisata , Komite Rakyat Distrik Co To baru saja mengeluarkan dokumen tentang penanganan tegas penggunaan peralatan audio yang menimbulkan kebisingan melebihi ketentuan perundang-undangan.
Belakangan ini, terdapat beberapa kasus usaha jasa pariwisata yang menyelenggarakan karaoke di luar ruangan untuk tamu melebihi waktu yang ditentukan, dengan menggunakan peralatan audio berkekuatan tinggi yang menyebabkan kebisingan melebihi batas yang diizinkan. Penyelenggaraan karaoke di luar waktu yang ditentukan (dari pukul 22.00 hari sebelumnya hingga pukul 06.00 hari berikutnya) semakin marak, sehingga memengaruhi lingkungan pariwisata dan kehidupan masyarakat.
Komite Rakyat Distrik Co To baru saja menerbitkan dokumen No. 811/VHTTDL yang meminta dinas-dinas fungsional distrik, komune, dan pemerintah kota untuk mengambil tindakan guna menangani pelanggaran. Selain itu, dokumen ini juga mewajibkan pemilik usaha jasa pariwisata untuk mematuhi peraturan, tidak menyelenggarakan acara karaoke melebihi waktu yang ditentukan, dan tidak menggunakan peralatan audio yang menimbulkan kebisingan melebihi batas yang diizinkan, sehingga mengganggu lingkungan sekitar dan ketertiban umum.
Diketahui, agar hal tersebut dapat terlaksana secara efektif, pihak Kecamatan Co To telah melengkapi dengan alat ukur intensitas bunyi khusus bagi instansi fungsional seperti: Kepolisian Daerah, Dinas Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup... Menurut pihak kecamatan Co To, apabila terjadi pelanggaran atau residivisme terkait kebisingan, maka sanksi yang diberikan kepada pelanggar berkisar antara 1 juta hingga 50 juta VND.
Ta Quan
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)