Pada malam 16 September, di laman pribadinya, Ibu TT, di distrik Long Truong, Kota Ho Chi Minh, membagikan informasi bahwa anaknya telah dianiaya oleh seorang guru taman kanak-kanak, disertai foto pipi anak tersebut yang memperlihatkan bekas tangan yang jelas.
Menurut sang ibu, pada tanggal 1 Agustus, guru TVTNh., seorang guru di Taman Kanak-kanak Tuoi Tho (dulunya distrik Phu Huu, sekarang distrik Long Truong) menampar putrinya NL, seorang siswa di kelas Choi 2, di wajah ketika dia muntah setelah makan siang.

NL dengan sidik jari di pipinya yang diambil oleh keluarganya (Foto: FBPH).
Keluarga membawa anak tersebut ke dokter dan didiagnosis mengalami trauma jaringan lunak di pipi kiri, disertai memar dan bengkak yang luas akibat pukulan tangan di pipi. Selain itu, anak tersebut juga mengalami ketakutan psikologis, banyak menangis, dan takut pergi ke sekolah.
Menurut Ibu T., awalnya ia tidak berani bercerita tentang pemukulan yang dilakukan gurunya. Setelah keluarganya berkali-kali bertanya dan dokter mendorongnya, barulah ia bercerita bahwa ia dan beberapa teman sekelasnya dipukuli oleh Ibu Nh.
Ketika keluarga Ibu T. bereaksi, pihak sekolah dan Ibu Nh. berharap agar orang tua mencabut pengaduannya dan mengatakan bahwa Ibu Nh. akan mengundurkan diri secara proaktif.
Ibu T. merasa lega karena anaknya akan kembali bersekolah, tetapi ia mengetahui bahwa Ibu Nh. masih bekerja di sekolah tersebut. Melihat Ibu Nh., putri Ibu T. ketakutan dan menolak untuk bersekolah. Ibu T. terpaksa membiarkan anaknya tinggal di rumah sementara, menunggu keputusan sekolah.
Putrinya sudah seminggu tidak masuk sekolah. Ibu T. sudah berkali-kali menghubungi kepala sekolah, tetapi belum mendapat jawaban tentang cara mendisiplinkan Ibu N.
Sudah lebih dari 1,5 bulan sejak insiden itu terjadi, tetapi pihak sekolah belum mengambil tindakan apa pun untuk menangani guru yang melakukan kekerasan terhadap anak tersebut. Ibu T. merasa kesal dan memutuskan untuk membagikan kejadian tersebut di media sosial.
Tepat setelah Ibu TT mengunggah informasi tersebut secara daring, pada tanggal 17 September, TK Tuoi Tho mengirimkan tanggapan kepada seluruh orang tua murid di sekolah tersebut.
Menurut pihak sekolah, saat menjalankan tugasnya, guru tersebut secara fisik memukul anak tersebut, meninggalkan bekas tangan dan beberapa luka memar di pipi kiri anak tersebut.
Saat kejadian itu terjadi, pihak sekolah memberhentikan guru tersebut dari mengajar, mewajibkan guru tersebut membuat laporan dan melakukan peninjauan secara serius, serta menugaskan tugas pendukung lainnya di kantor untuk memantau dan memberikan edukasi kepada guru tersebut agar dapat memperbaiki kesalahannya.
Pihak sekolah juga mengadakan rapat untuk mengkaji ulang pengalaman seluruh staf, guru, dan karyawan, guna mencegah secara tuntas terulangnya pelanggaran etika profesi, serta membentuk dewan disiplin untuk menangani pelanggaran sesuai kewenangan dan ketentuan yang berlaku.
Kepada reporter Dan Tri , Ibu Nguyen Thi Thu Trang, Kepala Sekolah TK Tuoi Tho, mengatakan bahwa pihak sekolah hanya dapat menindak guru yang melanggar aturan sesuai kewenangannya berdasarkan tingkat pelanggarannya. Dalam kasus ini, sanksinya tidak sampai pemecatan.
Terkait dengan tidak diterimanya informasi dari orangtua mengenai tindakan disiplin terhadap guru yang melakukan kekerasan terhadap anaknya, Ibu Trang mengatakan bahwa Dewan Disiplin sekolah telah mengeluarkan tindakan disiplin terhadap Ibu Nh. namun di saat yang bersamaan, Ibu Nh. juga telah mengajukan permohonan cuti sakit.
"Sekolah juga menunggu Ibu Nh kembali ke sekolah untuk mengadakan rapat guna mengumumkan keputusan disiplin. Setelah rapat dengan Ibu Nh, sekolah akan memberikan informasi resmi kepada orang tua tentang tindakan disiplin terhadap guru ini," ujar Ibu Trang.
Terkait tindakan disiplin terhadap Ibu N., Ibu Nguyen Thi Thu Trang mengatakan bahwa ini adalah pertama kalinya Ibu N. melanggar hukum dan didisiplinkan dengan teguran.
Sumber: https://dantri.com.vn/giao-duc/con-nho-bi-co-tat-phu-huynh-buc-xuc-dang-len-mang-khi-truong-im-lang-20250917171723208.htm






Komentar (0)