Pada sore hari tanggal 25 Maret, informasi dari Kepolisian Kota Hai Duong (Provinsi Hai Duong) menyebutkan bahwa unit ini telah memanggil pria yang berulang kali menampar wajah dan kepala seorang siswi kelas 7, yang diunggah di media sosial dan menimbulkan kemarahan publik, untuk mengklarifikasi sejauh mana pelanggaran tersebut, yang nantinya dapat dijadikan dasar penanganan.
Menurut klip yang diunggah di media sosial, seorang pria menghentikan seorang siswi kelas 7 di sebuah lapangan dan bertanya kepadanya tentang pemukulan terhadap keponakannya.
Gambar seorang pria menyerang siswi kelas 7 diunggah di media sosial
Informasi awal, saat laki-laki ini sedang mempersiapkan pernikahan, ia mendengar keponakannya bernama P, seorang siswi kelas 9, menelepon untuk melaporkan bahwa ia telah dipukuli oleh siswi D. Oleh karena itu, laki-laki ini pun pergi dan menampar berulang kali siswi D di bagian wajah dan kepala di lapangan dekat Pos Kesehatan Kecamatan An Thuong (Kota Hai Duong).
Diketahui bahwa siswa kelas 7 yang dipukuli dan siswa kelas 9 tersebut bersekolah di Sekolah Menengah Pertama An Thuong yang sama. Saat penyerangan terjadi, D. hanya bisa berdiri diam dan tidak melawan. Beberapa siswa lain yang mencoba melerai diancam oleh pria tersebut dan terpaksa mundur.
Banyak orang yang marah atas penyerangan pria tersebut terhadap siswi kelas 7, berkumpul di Departemen Kepolisian Komune An Thuong.
Setelah menerima informasi tersebut, pimpinan Sekolah Menengah An Thuong mengundang siswa dan orang tua dari kedua belah pihak untuk memverifikasi dan melaporkan kejadian tersebut ke Kepolisian Komune An Thuong.
Menyadari perilakunya salah, pria ini pergi ke rumah siswi D untuk meminta maaf.
Polisi memanggil pria yang berulang kali menampar siswi kelas 7.
[iklan_2]
Tautan sumber






Komentar (0)