YouTube memperketat sensor terhadap konten AI berkualitas buruk
YouTube akan memperbarui kebijakan monetisasinya pada 15 Juli 2025, untuk mencegah video yang "diproduksi massal" dan "berulang" — khususnya konten yang dibuat dengan teknologi AI yang kurang kreatif atau kurang bernilai di dunia nyata.
Khususnya, konten "tidak autentik" akan dihapus dari Program Mitra YouTube. Video yang di-dubbing AI pada gambar diam, musik AI, atau berita palsu dianggap sebagai "AI slop" - istilah untuk "spam" yang dihasilkan oleh AI.

Video dibuat oleh AI. (Ilustrasi)
Beberapa saluran AI telah menarik jutaan penayangan, tetapi YouTube yakin ini dapat merusak reputasi platform.
Beberapa kreator khawatir video reaksi dan kompilasi akan terpengaruh, tetapi YouTube menegaskan bahwa ini hanyalah pembaruan kecil untuk memperjelas kebijakannya saat ini: Kreator harus membuat konten yang "asli" dan "unik", bukan video yang "diproduksi massal" hanya untuk mendapatkan penayangan.
OpenAI akan meluncurkan model bahasa “terbuka” pertamanya
OpenAI akan segera merilis model AI bahasa berbobot terbuka — artinya parameter pelatihannya akan bersifat publik, yang memungkinkan perusahaan dan pemerintah menjalankan model mereka sendiri tanpa bergantung sepenuhnya pada OpenAI atau Microsoft.

OpenAI sedang melakukan beberapa langkah untuk merestrukturisasi dirinya. (Sumber: TheVerge)
Model baru ini diharapkan serupa dengan "o3 mini", mampu melakukan inferensi yang kuat, dan diterapkan di berbagai platform seperti Azure, Hugging Face, dan penyedia cloud lainnya. Ini adalah pertama kalinya OpenAI merilis model secara terbuka sejak GPT-2 pada tahun 2019. Model ini sedang diuji coba bersama para pengembang dan peneliti, dan OpenAI secara aktif meminta masukan dari komunitas AI.
Langkah ini dilakukan saat OpenAI dan Microsoft merundingkan ulang kontrak mereka, yang memungkinkan OpenAI untuk merestrukturisasi menjadi perusahaan yang mencari laba.
Bedah robotik dengan akurasi 100%
Sebuah robot di Universitas Johns Hopkins (AS) baru saja membuat keajaiban dengan melakukan operasi kandung empedu yang sepenuhnya independen, dengan akurasi 100%. Hal ini dianggap sebagai terobosan dalam membawa robot ke dalam operasi sungguhan.
Robot ini tidak dikendalikan oleh manusia selama operasi, melainkan beroperasi berdasarkan pelatihan dari video operasi sungguhan. Robot ini menghafal dan menganalisis serangkaian operasi yang dilakukan oleh seorang spesialis, sehingga dapat mereproduksi proses bedah dengan presisi yang luar biasa.

Robot bedah mencapai presisi tinggi. (Sumber: SCMP)
Keistimewaannya adalah robot masih dapat menangani situasi medis tak terduga secara efektif, seperti kasus darurat di rumah sakit. Kemampuan ini membuat para ahli yakin bahwa robot dapat menggantikan manusia dalam menangani bagian-bagian medis berisiko tinggi.
Tujuan jangka panjangnya, menurut tim peneliti, adalah menggunakan teknologi ini untuk mengurangi beban kerja dokter bedah sekaligus meningkatkan keselamatan dan efisiensi operasi.
Sumber: https://vtcnews.vn/cong-nghe-10-7-youtube-siet-chat-kiem-duyet-noi-dung-ai-kem-chat-luong-ar953623.html
Komentar (0)