OpenAI mengenakan biaya kepada pengguna Sora
OpenAI telah resmi meluncurkan model berbayar untuk aplikasi pembuat video AI-nya – Sora. Pengguna dapat membayar $4 untuk membuat sekitar 10 video tambahan per hari di luar batas gratis.
Saat ini, pengguna masih diperbolehkan membuat hingga 30 video gratis per hari. Namun, OpenAI menyatakan jumlah tersebut akan berkurang di masa mendatang karena keterbatasan sumber daya komputasi (GPU).
Bill Peebles, yang memimpin proyek Sora, mengatakan permintaan dari "pengguna berpengalaman" jauh melampaui ekspektasi awal. Menjual kredit video memungkinkan mereka menggunakan lebih banyak jika mereka bersedia membayar.

Pengguna harus membayar untuk menggunakan AI Sora dalam membuat video. (Sumber: CNET)
Pengguna profesional dapat membuat hingga 100 video per hari, tetapi jumlah ini dapat bervariasi tergantung profil video yang dipilih. Profil yang lebih "mahal" akan menghabiskan lebih banyak sumber daya.
Sehari sebelumnya, OpenAI memperkenalkan fitur "cameo" – yang memungkinkan pengguna membuat video yang menampilkan hewan peliharaan atau objek. Namun, perusahaan Cameo (terkenal dengan video personalisasi dari selebritas) menggugat OpenAI karena menggunakan nama yang sama.
Larangan ekspor Nexperia dicabut di Belanda
Pemerintah Belanda telah mengumumkan akan mengizinkan Nexperia untuk terus mengekspor chip dari pabrik tersebut. Perusahaan menyebut ini sebagai "langkah positif" dan menyatakan akan sepenuhnya mematuhi peraturan yang berlaku.
Perwakilan Nexperia di Belanda mengatakan mereka "menyambut baik" keputusan baru tersebut dan berjanji untuk terus bekerja sama erat dengan Pemerintah guna memastikan operasi yang transparan, aman, dan taat hukum.

Logo perusahaan Nexperia di sebuah gedung di Eropa. (Sumber: Reuters)
Pencabutan larangan tersebut dipandang sebagai tanda positif di tengah meningkatnya ketegangan teknologi antara China dan Barat, dan juga membantu meringankan tekanan pada rantai pasokan chip yang telah terganggu oleh kontrol ekspor.
Sebelumnya, Nexperia, produsen cip milik Tiongkok, dilarang oleh pemerintah Belanda untuk mengekspor produk dari pabriknya di Nijmegen karena masalah keamanan nasional. Keputusan ini menimbulkan kontroversi karena memengaruhi rantai pasokan semikonduktor global.
Chip AI bertenaga cahaya pertama
Para ilmuwan di Universitas Tsinghua (Tiongkok) telah mengembangkan cip AI yang menggunakan cahaya, alih-alih listrik, untuk memproses data. Cip ini disebut OFE² (Optical Feature Extraction Engine) dan mencapai kecepatan pemrosesan hingga 12,5 GHz – kecepatan pemrosesan tercepat yang pernah tercatat di bidang komputasi optik.

Chip komputer optik baru ini mampu memproses data secara paralel dengan kecepatan sangat tinggi dan latensi sangat rendah. (Sumber: H. Chen, Universitas Tsinghua)
OFE² menggunakan sirkuit optik untuk membagi data masukan menjadi saluran cahaya paralel. Sinar cahaya ini melewati pelat difraksi mikroskopis pada chip, melakukan perkalian matriks-vektor dengan gelombang cahaya interferensi. Perhitungan selesai hanya dalam 250,5 pikodetik.
Dibandingkan dengan chip elektronik tradisional, OFE² mengonsumsi energi yang jauh lebih sedikit. Para ilmuwan yakin bahwa komputasi optik akan mengantarkan era AI real-time yang hemat energi.
Sumber: https://vtcnews.vn/cong-nghe-3-11-sora-het-mien-phi-trung-quoc-ra-mat-chip-ai-chay-bang-anh-sang-ar984739.html






Komentar (0)