Laporan hasil pemantauan penyelesaian permohonan pemilih yang dikirimkan pada Sidang ke-9 Majelis Permusyawaratan Rakyat Angkatan ke-15 yang disampaikan kepada DPR menunjukkan banyaknya perubahan positif dalam kerja penerimaan dan penanganan pendapat masyarakat yang merupakan salah satu saluran refleksi penting guna membantu menyempurnakan kebijakan.
Menurut laporan Komite Tetap Majelis Nasional, belakangan ini, Pemerintah, kementerian, lembaga, dan daerah telah berupaya keras dalam menerima, menyelesaikan, dan menanggapi permohonan pemilih. Sebagian besar permohonan telah diselesaikan atau sedang dipertimbangkan sesuai kewenangannya, berkontribusi dalam menyelesaikan berbagai kesulitan dan permasalahan dalam kehidupan masyarakat, terutama di bidang jaminan sosial, kesehatan, pendidikan , lingkungan hidup, dan infrastruktur transportasi.

Publikasi hasil penyelesaian petisi di portal informasi elektronik Majelis Nasional juga dianggap sebagai langkah maju yang penting, membantu masyarakat memantau dan mengawasi kegiatan lembaga negara dengan lebih mudah. Namun, laporan tersebut juga menunjukkan bahwa masih terdapat sejumlah petisi yang dijawab secara umum, tanpa solusi spesifik atau peta jalan implementasi yang jelas, terutama di bidang tanah, ganti rugi, pembebasan lahan, dan perlindungan lingkungan.
Bapak Y Car Enuol, seorang pemilih dari distrik Ea Kao (provinsi Dak Lak), mengatakan: "Laporan Majelis Nasional telah disusun dengan cermat, secara akurat mencerminkan realitas kehidupan masyarakat. Banyak isu sosial yang mendesak seperti polis asuransi kesehatan, dukungan bagi orang-orang berprestasi, dan masyarakat miskin telah diselesaikan dengan lebih jelas dan spesifik daripada sebelumnya."
Menurut Bapak Y Car Enuol, yang paling diinginkan rakyat adalah didengar dan pendapat mereka dipertimbangkan serta tercermin dalam laporan Majelis Nasional. Laporan ini dengan jelas menunjukkan semangat tersebut.
Dari perspektif lain, Bapak Nguyen Tien Truong, seorang pemilih dari komune Cuor Dang (provinsi Dak Lak), mengakui upaya pihak berwenang tetapi juga berkomentar dengan jujur: Beberapa tanggapan terhadap petisi masih bersifat umum, tanpa komitmen spesifik mengenai tenggat waktu pelaksanaan. Majelis Nasional perlu memperkuat pengawasan hingga tuntas, terutama pada isu-isu yang telah sering diajukan oleh masyarakat seperti pencemaran lingkungan dan tata kota.
Vo Ngoc Hien Minh, seorang pemilih dari bangsal Tuy Hoa (provinsi Dak Lak), sangat menghargai upaya inovasi dalam pekerjaan pengawasan tetapi mengatakan bahwa perlu untuk terus menerapkan teknologi informasi secara kuat.
"Saya pikir dalam waktu dekat, jika Majelis Nasional dapat meneliti dan membangun sistem pemantauan daring sehingga masyarakat dapat mengetahui dengan lebih jelas sejauh mana petisi mereka dipertimbangkan dan perkembangan prosesnya, transparansi akan lebih tinggi dan akuntabilitas akan lebih jelas," komentar Ibu Minh.
Dari realitas yang tercermin, para pemilih di seluruh negeri sangat menghargai peran pengawasan Majelis Nasional dan Komite Tetap Majelis Nasional dalam memastikan hak dan kepentingan rakyat yang sah.
Pemilih berharap, pada masa mendatang, Majelis Nasional terus meningkatkan kualitas pengawasan, memperkuat tanggung jawab pimpinan, dan sekaligus memiliki mekanisme pemantauan dan evaluasi pelaksanaan hasil penanganan permohonan secara substantif dan nonformal.
Para pemilih meyakini bahwa, dengan semangat inovasi, tanggung jawab dan tindakan untuk rakyat, Sidang ke-10 Majelis Nasional ke-15 akan terus menjadi forum untuk mengekspresikan keinginan, aspirasi dan suara para pemilih di seluruh negeri, berkontribusi dalam mempromosikan pembangunan aparatur negara yang berkelanjutan, transparan dan ramah rakyat.
Source: https://daibieunhandan.vn/cu-tri-dak-lak-danh-gia-cao-ket-qua-giam-sat-viec-giai-quyet-kien-nghi-gui-den-ky-hop-thu-chin-quoc-hoi-khoa-xv-10391264.html
Komentar (0)