CV Gen Z: 'Inovasi' dalam gaya dan perspektif penulisan

Seiring dengan perubahan pasar tenaga kerja, terutama masuknya Gen Z secara besar-besaran, konsep CV standar pun berangsur-angsur meningkat.

Dalam konteks perekrutan saat ini, memahami gaya penulisan CV Gen Z tidak hanya membantu pemberi kerja memperoleh perspektif baru, tetapi juga membantu pekerja muda mengetahui cara menonjol di antara ribuan kandidat.

Perubahan pendekatan Gen Z terhadap CV

Tumbuh di era teknologi, Gen Z tidak lagi asing dengan kecepatan penyampaian informasi, keringkasan, dan visualisasi. Hal ini juga berdampak langsung pada cara mereka menulis lamaran kerja. Alih-alih CV tradisional 2-3 halaman yang berisi informasi mulai dari riwayat pendidikan hingga pekerjaan, Gen Z cenderung mempersingkat dan memilih konten yang paling penting.

Banyak anak muda juga secara proaktif mengubah CV mereka menjadi portofolio daring atau CV video , membantu perusahaan melihat produk dan proyek nyata, alih-alih hanya membaca deskripsi. Ini merupakan pendekatan baru yang cocok untuk industri kreatif, pemasaran, dan desain. Namun, perbedaan ini juga menimbulkan pertanyaan: apakah perusahaan di bidang tradisional benar-benar menghargai kreativitas, ataukah mereka masih membutuhkan akurasi, keringkasan, dan fokus?

Kekuatan dan kelemahan gaya penulisan CV Gen Z

Pasar rekrutmen sedang mengalami perubahan signifikan dengan tren "lamaran cepat - rekrutmen instan". Platform digital, teknologi AI, dan tingginya permintaan sumber daya manusia membuat proses pencarian kerja semakin singkat. Ini berarti CV, yang dianggap sebagai "tiket masuk", juga harus dioptimalkan dengan cepat agar tidak melewatkan peluang lamaran.

Tak dapat dipungkiri, dengan pemikiran cepat dan kemampuan mengikuti perkembangan teknologi, Gen Z dapat dengan mudah membuat CV yang menarik dari segi format, dan langsung terkesan pada pandangan pertama. Banyak kandidat telah memanfaatkan platform desain daring seperti Canva, templat CV modern, dan bahkan menggunakan AI untuk mendukung pembuatan tata letak dan menyarankan pengeditan konten. Umumnya, alat Peninjauan AI JobsGO telah membantu jutaan kandidat menghemat waktu, sekaligus meningkatkan daya saing CV mereka dalam lingkungan rekrutmen yang semakin ketat.

Namun, sebagian Gen Z terlalu berfokus pada format dan mengabaikan inti konten: pengalaman praktis, pencapaian spesifik, atau pengalaman yang berkaitan dengan posisi yang dilamar. Akibatnya, terdapat CV yang formatnya menarik tetapi kurang meyakinkan, sehingga menyulitkan perusahaan untuk menilai kemampuan yang sebenarnya. Selain itu, menggunakan templat CV yang sama untuk banyak posisi berbeda juga merupakan "kesalahan klasik" yang membuat lamaran mudah tereliminasi dari putaran pertama.

Bagaimana membuat CV Gen Z menjadi keuntungan nyata?

Dalam lingkungan yang semakin kompetitif, CV yang unik mungkin tidak seefektif yang diharapkan. Penting bagi kandidat untuk menggabungkan kreativitas dan profesionalisme. CV yang sukses harus terlebih dahulu menjawab pertanyaan inti dari pemberi kerja: Siapa kandidatnya, keahlian apa yang mereka miliki, prestasi apa yang menunjukkan kemampuan mereka, dan apakah mereka cocok untuk posisi yang mereka lamar.

Untuk menarik perhatian perusahaan, kandidat sebaiknya memulai CV dengan ringkasan pribadi singkat di awal untuk menegaskan nilai luar biasa mereka. Untuk bagian pengalaman, alih-alih deskripsi umum seperti "mengelola Fanpage", pencapaian sebaiknya dicantumkan dengan "meningkatkan interaksi media sosial sebesar 150% dalam 3 bulan" agar lebih meyakinkan perusahaan.

Untuk melewati sistem penyaringan resume otomatis (ATS), para pencari kerja perlu mempelajari cara mengoptimalkan CV mereka agar "indah bagi manusia dan tepat bagi mesin". CV bukanlah alat untuk mencantumkan semua yang pernah dilakukan kandidat, melainkan untuk memilih informasi yang paling berharga, yang membuktikan bahwa mereka cocok untuk pekerjaan yang dilamar.

Dengan ritme pasar yang terus berubah, generasi Gen Z saat ini memiliki banyak keunggulan alami untuk beradaptasi, berinovasi, dan memaksimalkan teknologi. Namun, keunggulan tersebut hanya akan menjadi peluang jika disampaikan dengan apik melalui CV lamaran kerja. CV yang dioptimalkan dengan baik tidak hanya membantu lolos seleksi awal, tetapi juga merupakan langkah awal bagi kandidat untuk tampil percaya diri di mata pemberi kerja dalam konteks pasar kerja yang semakin kompetitif.

Ha An

Sumber: https://vtcnews.vn/cv-xin-viec-cua-the-he-gen-z-su-cach-tan-trong-loi-viet-va-goc-nhin-ar966962.html