Pada pertemuan tersebut, seorang perwakilan dari Departemen Pertanian dan Lingkungan Hidup Kota Da Nang mengatakan bahwa mulai pukul 19.00 tanggal 26 Oktober hingga pukul 13.00 tanggal 28 Oktober, di Kota Da Nang terjadi hujan sedang, hujan lebat, dan hujan sangat lebat di banyak tempat.

Hujan deras diperkirakan akan terjadi dalam 24 hingga 48 jam ke depan. Total curah hujan di kelurahan dan komune di dataran umumnya 150-300 mm, di beberapa tempat lebih dari 350 mm; di kelurahan dan komune pegunungan umumnya 200-350 mm, di beberapa tempat lebih dari 450 mm. Peringatan risiko hujan deras >150 mm/3 jam di wilayah pegunungan. Peringatan tingkat risiko bencana alam akibat hujan deras, level 1 di dataran; level 2 di wilayah pegunungan.
Akibat hujan deras, beberapa kelurahan dan distrik di kota terendam banjir. Jumlah rumah tangga yang terendam banjir akibat hujan deras mencapai 65.097. Kelurahan dan distrik tersebut telah melakukan evakuasi: 1.429 rumah tangga/5.674 jiwa.

Menurut statistik, 10 rumah roboh dan 44 rumah rusak. Terkait lalu lintas, jalan sepanjang 1.880 m rusak; longsor lereng dan bebatuan mencapai 32.845 m³ . Selain itu, terjadi longsor pantai di wilayah Hoi An Tay dan Hoi An Dong, longsor sepanjang 3.450 m, dan erosi 25-30 m.
Dalam rapat tersebut, Bapak Tran Nam Hung, Wakil Ketua Komite Rakyat Kota Da Nang, mengatakan bahwa pemerintah kota telah sepakat untuk menetapkan tugas spesifik secara jelas. Dinas Konstruksi merupakan titik fokus koordinasi penanganan tanah longsor, berkoordinasi dengan pasukan Daerah Militer 5 dan daerah-daerah lainnya. Memastikan keselamatan pekerja konstruksi merupakan prioritas utama.

Terkait erosi pantai di Hoi An, pemerintah kota telah memerintahkan inspeksi dan solusi sementara, serta menugaskan Dinas Pertanian dan Lingkungan Hidup untuk berkoordinasi dengan unit-unit ilmiah guna mengusulkan solusi jangka panjang, yang menjamin keberlanjutan dan keilmuan. Longsor besar dan area berisiko tinggi telah ditinjau dan dipantau secara ketat menggunakan drone untuk relokasi proaktif bila diperlukan.
Bapak Tran Nam Hung menyarankan agar berbagai sektor terus meninjau proses pengoperasian waduk, mengevaluasi pengaturan banjir untuk memastikan keselamatan ilmiah dan hilir. Pada saat yang sama, perlu memiliki orientasi jangka panjang "beradaptasi dengan bencana alam", mendorong penataan penduduk di daerah longsor, dan merancang infrastruktur yang mengarah pada adaptasi iklim. Khususnya, perlu memperkuat upaya propaganda, mengarahkan informasi resmi agar masyarakat dapat memahaminya dengan cepat, tidak subjektif, dan tidak mendengarkan sumber informasi yang tidak terverifikasi.

Menurut Bapak Pham Duc An, Ketua Komite Rakyat Kota Da Nang, unit-unit tersebut terus memantau perkembangan banjir dan badai, tidak bersikap subjektif, dan memiliki rencana tanggap darurat yang siap siaga dalam situasi terburuk. Dinas Konstruksi segera menyatakan keadaan darurat bagi rute lalu lintas terdampak tanah longsor untuk menerapkan solusi teknis sementara, memastikan pembersihan dini dan keselamatan mutlak bagi masyarakat. Unit-unit fungsional perlu menilai dan meninjau risiko tanah longsor di daerah perbukitan terjal, dan memiliki rencana pemukiman kembali yang berkelanjutan, terutama bagi rumah tangga yang tinggal di daerah berisiko tinggi.
"Program pemukiman kembali yang komprehensif perlu segera disusun dan diajukan kepada Dewan Rakyat Kota untuk menghindari perlunya tanggap darurat tahunan," tegas Bapak Pham Duc An.
Selain itu, Bapak Pham Duc An juga meminta kepada sektor terkait untuk meneliti dan mengevaluasi kembali model penanaman hutan produksi dan mengarahkan pengembangan tanaman yang sesuai untuk membatasi tanah longsor, baik untuk melindungi lingkungan maupun menjamin mata pencaharian masyarakat.
Sumber: https://www.sggp.org.vn/da-nang-trien-khai-cong-tac-ung-pho-voi-mua-lu-sat-lo-dat-post820442.html






Komentar (0)