Duta Besar Nguyen Thanh Hai: Kunjungan Raja Bhutan menandai sejarah, membentuk masa depan

Đại sứ Nguyễn Thanh Hải: Chuyến thăm lịch sử, định hình tương lai của Quốc vương Bhutan

Duta Besar Vietnam untuk India merangkap Bhutan, Nguyen Thanh Hai. (Sumber: Kedutaan Besar Vietnam di India)

Pada kesempatan kunjungan kenegaraan mendatang ke Vietnam oleh Raja Jigme Khesar Namgyel Wangchuck dan Ratu Bhutan, Duta Besar Vietnam untuk India dan Bhutan Nguyen Thanh Hai memberikan wawancara kepada Surat Kabar The Gioi va Viet Nam, menyoroti pentingnya sejarah kunjungan tersebut serta keuntungan untuk meningkatkan kerja sama yang saling menguntungkan di masa depan.

Bisakah Duta Besar memberi tahu kami tujuan, makna dan pentingnya kunjungan kenegaraan Raja Bhutan ke Vietnam?

Atas undangan Presiden Luong Cuong, Raja Jigme Khesar Namgyel Wangchuck dari Bhutan dan Ratu akan melakukan kunjungan kenegaraan ke Vietnam dari tanggal 18-22 Agustus.

Kunjungan ini sangat penting dan bernilai sejarah karena menandai pertama kalinya Raja Bhutan mengunjungi Vietnam, 13 tahun setelah kedua negara menjalin hubungan diplomatik pada tahun 2012.

Kunjungan tersebut tidak hanya menunjukkan rasa hormat Bhutan terhadap pembangunan Vietnam yang kuat dan kerja sama multifaset antara kedua negara, tetapi juga dengan jelas menggambarkan kebijakan luar negeri Vietnam: kemerdekaan, kepercayaan pada diri sendiri, multilateralisasi, diversifikasi hubungan, untuk perdamaian, kerja sama, dan pembangunan.

Ini merupakan kesempatan penting untuk membentuk dan mempererat hubungan kedua negara. Para pemimpin kedua negara diharapkan akan membahas dan mengorientasikan hubungan bilateral serta mengidentifikasi bidang-bidang kerja sama utama di masa mendatang. Kedua pihak akan bertukar pengalaman dalam tata kelola nasional, pembangunan sosial-ekonomi, peningkatan kesejahteraan masyarakat, pelestarian identitas budaya, dan perlindungan lingkungan.

Saya yakin bahwa kunjungan tersebut akan membuka babak baru kerja sama, yang memberikan kontribusi bagi pengembangan persahabatan baik antara Vietnam dan Bhutan secara semakin efektif dan substantif, demi kepentingan rakyat kedua negara, serta memberikan kontribusi bagi perdamaian, stabilitas, dan kesejahteraan di kawasan dan dunia.

Duta Besar Nguyen Thanh Hai menyerahkan Surat Kepercayaan Presiden kepada Raja Jigme Khesar Namgyel Wangchuck dari Bhutan, Juni 2023. (Sumber: Kedutaan Besar Vietnam di India)

Bisakah Duta Besar berbagi hal-hal penting mengenai hubungan Vietnam-Bhutan sejak terjalinnya hubungan diplomatik pada tahun 2012?

Vietnam dan Bhutan menjalin hubungan diplomatik pada Januari 2012. Sejak saat itu, persahabatan dan kerja sama antara kedua negara telah berkembang positif.

Para pemimpin kedua negara secara berkala bertukar surat ucapan selamat dan telegram pada kesempatan-kesempatan penting; pengiriman Duta Besar yang lebih awal setelah terjalinnya hubungan telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap peningkatan kerja sama bilateral. Vietnam dan Bhutan juga berkoordinasi erat dan saling mendukung di berbagai forum internasional, terutama di Perserikatan Bangsa-Bangsa. Sebelum kunjungan Raja Jigme Khesar Namgyel Wangchuck ini, Ibu Suri Bhutan, Gyalyum Dorji Wangmo Wangchuck, mengunjungi Vietnam pada tahun 2022, dalam rangka peringatan 10 tahun terjalinnya hubungan diplomatik.

Kerja sama pariwisata merupakan titik terang dalam hubungan bilateral. Banyak orang Vietnam bepergian untuk menjelajahi Bhutan, negara yang terkenal mengukur pembangunan dengan indeks kebahagiaannya, yang memiliki banyak pemandangan alam yang indah dan kuil-kuil Buddha. Di saat yang sama, semakin banyak orang Bhutan yang bepergian ke Vietnam. Peluncuran 10 penerbangan pulang pergi tetap oleh Bhutan Airlines pada tahun 2025 telah memberikan kontribusi penting dalam memenuhi kebutuhan wisatawan Bhutan ke Vietnam.

Meskipun kerja sama investasi dan perdagangan masih terbatas, semakin banyak perusahaan Vietnam yang mencari peluang di Bhutan. Saat ini, Vietnam memiliki proyek investasi di bidang desain interior dan konstruksi yang beroperasi di negara ini.

Dengan momentum pembangunan kedua negara yang kuat, potensi kerja sama masih sangat terbuka, menjanjikan untuk menghasilkan kemajuan yang lebih substansial dan efektif.

Raja Jigme Khesar Namgyel Wangchuck dari Bhutan dan Duta Besar Nguyen Thanh Hai, Juni 2023. (Sumber: Kedutaan Besar Vietnam di India)

Menurut Duta Besar, apa yang harus dilakukan Vietnam dan Bhutan untuk memperkuat kerja sama dan mempromosikan kekuatan masing-masing pihak?

Vietnam dan Bhutan memiliki banyak keuntungan untuk meningkatkan kerja sama yang saling menguntungkan.

Pertama, Vietnam dan Bhutan memiliki kesamaan keyakinan agama Buddha, sehingga menciptakan landasan yang baik bagi pertukaran antarmasyarakat dan memajukan pariwisata, termasuk wisata spiritual.

Kedua, kedua negara memiliki filosofi pembangunan nasional yang sama. Bhutan menggunakan indeks Kebahagiaan Nasional Bruto (GNH) untuk mengukur pembangunan, sementara Vietnam juga menempatkan manusia sebagai pusat pembangunan. Kedua negara menghargai pertumbuhan ekonomi, melestarikan nilai-nilai tradisional, melindungi lingkungan, dan mendorong pembangunan di bidang-bidang yang menyejahterakan rakyat, terutama pendidikan dan kesehatan.

Ketiga, baik Bhutan maupun Vietnam sedang mengalami inovasi pembangunan yang kuat, dan kebutuhan akan kerja sama internasional semakin meningkat. Khususnya, Bhutan sangat antusias terhadap investasi perusahaan dan korporasi besar Vietnam dalam proyek Gelephu Mindful City (GMC), sebuah kawasan administratif khusus yang sedang dibangun dengan berbagai kebijakan preferensial dan terbuka, yang menggabungkan tujuan pertumbuhan hijau, selaras dengan alam, dan membawa kemakmuran serta kedamaian bagi masyarakat.

Pemerintah Bhutan juga tertarik dengan pengalaman pembangunan Vietnam di bidang pertanian, pengolahan makanan, budidaya air tawar, dan produksi peralatan listrik; dan berharap bahwa perusahaan Vietnam akan tertarik berinvestasi dalam pembangunan infrastruktur dan pengembangan tenaga air di Bhutan.

Untuk mendorong kerja sama dan memanfaatkan kekuatan masing-masing pihak, kedua negara perlu segera membangun kerangka kerja dan mekanisme kerja sama di berbagai bidang. Bersamaan dengan itu, penguatan konektivitas penerbangan, terutama pembukaan penerbangan langsung antara Vietnam dan Bhutan, akan menciptakan kondisi yang kondusif bagi pertukaran antarmasyarakat dan kegiatan bisnis. Di saat yang sama, promosi pariwisata, investasi, dan perdagangan perlu ditingkatkan, sehingga meningkatkan saling pengertian dan memperluas peluang kerja sama bisnis.

Wakil Menteri Luar Negeri Le Thi Thu Hang menerima Ibu Suri Bhutan, Gyalyum Dorji Wangmo Wangchuck, di Hanoi, Desember 2022. (Foto: TGVN)

Duta Besar, kesan dan kenangan khusus apa yang Anda miliki tentang Bhutan, yang dikenal sebagai negara paling bahagia di dunia?

Kesan terbesar saya tentang Bhutan adalah kombinasi harmonis antara nilai-nilai tradisional dan semangat inovatif di negara ini.

Ketika kita datang ke Bhutan, kita akan melihat orang-orang di sini mengenakan kostum tradisional dalam kehidupan sehari-hari dan di tempat kerja. Arsitektur tradisional juga dipertahankan dan diintegrasikan ke dalam bangunan modern. Industri utama Bhutan juga merupakan industri ramah lingkungan seperti pembangkit listrik tenaga air dan ekowisata.

Pada saat yang sama, Bhutan telah mempromosikan proyek-proyek inovatif yang menggabungkan filosofi Kebahagiaan Nasional Bruto (GNH) dan kemajuan teknologi. Secara khusus, Bhutan berfokus pada pengembangan ekonomi dan inovasi digital, pembangunan e-government, dan infrastruktur pembayaran non-tunai. Bhutan kini telah mengizinkan penggunaan Bitcoin sebagai alat pembayaran sukarela di sektor pariwisata.

Khususnya, proyek Gelephu Mindful City yang digagas Raja Jigme Khesar Namgyel Wangchuck pada tahun 2023 telah membawa angin inovasi yang kuat ke Bhutan. Proyek ini tidak hanya menarik investasi dan menciptakan lapangan kerja, tetapi juga menjadi landasan uji coba bagi model pembangunan baru yang memadukan teknologi, energi bersih, dan arsitektur modern dengan unsur-unsur spiritual dan lingkungan Bhutan.

Dengan demikian, Bhutan berinovasi tanpa meninggalkan masa lalu, melainkan melestarikan dan mempromosikan nilai-nilai tradisional dengan cara yang lebih modern. Pada saat yang sama, budaya Buddha, identitas nasional, dan filosofi Kebahagiaan Nasional Bruto terintegrasi secara harmonis ke dalam proyek-proyek inovasi di negara ini.

Terima kasih banyak, Duta Besar!

Saya yakin kunjungan ini akan membuka babak baru kerja sama, yang berkontribusi pada pengembangan persahabatan baik antara Vietnam dan Bhutan secara semakin efektif dan substantif, demi kepentingan rakyat kedua negara, serta berkontribusi pada perdamaian, stabilitas, dan kesejahteraan di kawasan dan dunia. (Duta Besar Nguyen Thanh Hai)