
Sekretaris Jenderal To Lam dan istrinya sedang dalam kunjungan resmi ke Finlandia. Bagaimana Duta Besar menilai pentingnya kunjungan ini?
Kami sangat senang bahwa Sekretaris Jenderal To Lam beserta istri dan delegasi Vietnam melakukan kunjungan resmi ke Finlandia. Ini menunjukkan betapa indahnya hubungan antara Finlandia dan Vietnam. Hubungan antara kedua negara telah berlangsung lebih dari 50 tahun. Saya berharap dan yakin bahwa kunjungan ini akan berkontribusi untuk memperkuat, memperdalam, dan mengonsolidasikan hubungan tersebut.
Secara tradisional, hubungan antara Finlandia dan Vietnam berfokus pada kerja sama pembangunan. Namun, Vietnam telah menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang sangat baik. Oleh karena itu, ke depannya, hubungan ini akan lebih berfokus pada perdagangan dan investasi.
Saat ini, investasi publik dari dana publik Finlandia di Vietnam mendekati 100 juta Euro. Selain itu, sejumlah dana swasta dan perusahaan Finlandia juga berinvestasi di Vietnam. Dalam hal perdagangan bilateral, Vietnam telah menjadi mitra dagang terbesar kami di Asia Tenggara, baik tahun lalu maupun tahun ini.
Menurut Dubes, bidang mana saja yang memiliki potensi kerja sama terbesar antara kedua negara di masa mendatang, terutama di bidang ekonomi, pembangunan, dan inovasi?
Saya yakin ada banyak perusahaan Finlandia yang dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan Vietnam. Saya khususnya ingin menyoroti bidang-bidang seperti teknologi informasi (termasuk 5G, 6G), keamanan siber, energi (energi bersih), ekonomi sirkular, air, dan teknologi medis. Bidang-bidang ini sejalan dengan tujuan Vietnam yang lebih luas, yaitu mengembangkan infrastruktur dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Di sektor TI, kami memiliki perusahaan seperti Nokia. Di sektor energi, kami memiliki perusahaan seperti Wärtsilä, yang menyediakan pembangkit listrik yang dapat menggunakan bahan bakar fleksibel, mulai dari biofuel hingga LNG dan hidrogen. Jadi, ada banyak peluang untuk menciptakan solusi berkelanjutan. Dalam ekonomi sirkular, kami juga bekerja sama dengan Uni Eropa dan Organisasi Pengembangan Industri Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNIDO) untuk mengembangkan ekonomi sirkular di kawasan industri di seluruh Vietnam.
Secara keseluruhan, saya harus mengatakan bahwa Vietnam sedang memperkuat peran dan posisi internasionalnya dalam konteks internasional saat ini, baik secara politik maupun ekonomi, berkat pertumbuhan ekonominya yang sangat baik.
Saya yakin kunjungan Sekretaris Jenderal To Lam akan membawa banyak pekerjaan di tahun-tahun mendatang untuk menindaklanjuti Nota Kesepahaman (MOU) dan proyek-proyek yang akan ditandatangani kedua belah pihak. Banyak perusahaan swasta juga akan menandatangani perjanjian kerja sama baru selama kunjungan ini, selain MOU antar-lembaga pemerintah.
Duta Besar menyebutkan MoU dan berbagai proyek lain yang diharapkan akan terwujud dari kunjungan tersebut. Lalu, apa dampak jangka panjang dari hasil kunjungan ini terhadap hubungan Vietnam-Finlandia, Duta Besar?
Saya melihat hal ini akan terus berkembang. Seiring Vietnam menapaki tangga ekonomi, hubungan ini tentu akan melibatkan semakin banyak perdagangan dan investasi, yang akan saling menguntungkan bagi kedua negara.
Ada sekitar 16.000 orang Vietnam di Finlandia. Kami sangat antusias menyambut kedatangan orang Vietnam ke Finlandia untuk belajar dan bekerja sebagai profesional di berbagai bidang. Vietnam memiliki tenaga kerja yang sangat terdidik, yang sangat dibutuhkan di Finlandia seiring dengan upaya kami untuk terus mengembangkan ekonomi.
Kami juga dapat berbagi beberapa rahasia kami, karena kami sekarang menjadi negara paling bahagia di dunia selama delapan tahun berturut-turut.
Bisakah Duta Besar berbagi harapannya selama masa jabatannya di Vietnam dan kerja sama masa depan antara kedua negara?
Mengenai kerja sama di masa mendatang, saya yakin hubungan perdagangan dan investasi kita akan berkembang pesat dan mencapai tingkat yang benar-benar baru. Saya melihat banyak potensi di sana.
Fakta menariknya adalah orang Finlandia adalah peminum kopi per kapita terbesar di dunia. Vietnam adalah produsen kopi yang hebat. Rata-rata, orang Finlandia mengonsumsi hampir 13 kg kopi per tahun per orang. Ini merupakan pasar yang besar untuk kopi dan produk-produk lain dari Vietnam. Vietnam telah menjual cukup banyak produk ke Finlandia, mulai dari tekstil hingga produk teknologi tinggi dan produk pertanian.
Finlandia dapat bertindak sebagai pintu gerbang ke pasar Nordik dan Uni Eropa (UE), sementara Vietnam dapat bertindak sebagai pintu gerbang ke pasar Asia Tenggara (ASEAN) bagi perusahaan Finlandia.
Terima kasih banyak, Duta Besar!
Sumber: https://baotintuc.vn/thoi-su/dai-su-pekka-voutilainen-chuyen-tham-cua-tong-bi-thu-to-lam-gop-phan-lam-sau-sac-quan-he-phan-lan-viet-nam-20251020183735068.htm
Komentar (0)