Warga Kanada memboikot barang-barang Amerika dan memprioritaskan pembelian dalam negeri untuk mendukung perekonomian lokal, menyusul pemberlakuan tarif komprehensif sebesar 25% terhadap barang-barang Kanada oleh AS.
Sebuah papan bertuliskan ajakan untuk mendukung produk Kanada ditempatkan di depan bagian wiski Amerika - Foto: Reuters
United Daily News (UDN) melaporkan pada tanggal 6 Maret bahwa kebijakan AS untuk memberlakukan tarif komprehensif sebesar 25% terhadap Kanada, yang berlaku mulai 4 Maret, telah memicu tindakan balasan dari Kanada, sehingga memicu perang dagang antara kedua negara.
Di tengah kenaikan harga dan boikot meluas terhadap barang-barang Amerika, warga Kanada memprioritaskan barang-barang produksi dalam negeri, terutama makanan dan barang-barang kebutuhan pokok, khususnya yang memiliki logo daun maple merah yang mudah dikenali di supermarket.
Selain itu, barang-barang dari Asia telah menjadi pilihan populer karena harganya yang stabil dan pasokannya yang beragam. Tren konsumen ini mencerminkan upaya warga Kanada untuk mengurangi biaya hidup dan menunjukkan dukungan mereka terhadap produk dalam negeri di tengah ketidakpastian ekonomi.
Banyak warga Kanada mendukung kebijakan "hanya membeli produk Kanada" meskipun harganya lebih tinggi - Foto: CNA
Di supermarket-supermarket besar di seluruh Kanada, barang-barang produksi dalam negeri ditandai dengan simbol daun maple merah yang khas, sehingga mudah bagi konsumen untuk mengidentifikasi dan memilihnya. Mulai dari kebutuhan pokok dan bahan makanan seperti sayuran, daging, dan ikan, hingga minuman dan barang-barang rumah tangga, produk-produk buatan lokal menjadi prioritas utama dalam keranjang belanja warga Kanada.
Menurut UDN , kebijakan tarif AS terhadap barang-barang Kanada telah menghadapi penentangan keras dari warga Kanada. Banyak konsumen menyatakan bahwa mereka hanya akan membeli produk Kanada dan memboikot barang-barang Amerika.
"Kebijakan tarif pemerintahan Trump itu konyol dan hanya merugikan dompet masyarakat," ujar Antonio, seorang konsumen asal Kanada.
Konsumen Kanada juga memilih barang impor dari Asia untuk mengendalikan biaya dan memastikan pasokan yang stabil. Akibatnya, supermarket yang khusus menjual barang-barang Asia, seperti Kuo Hua, semakin menarik pelanggan karena harga yang terjangkau dan ragam produk yang ditawarkan.
Banyak warga Kanada juga berhenti berbelanja di Amazon dan tidak lagi menggunakan Uber di tengah gelombang boikot terhadap barang dan jasa Amerika.
Meskipun mengakui bahwa mengekspresikan patriotisme bukanlah hal yang murah, banyak yang masih percaya bahwa hal itu sangat berharga.
Namun, UDN mengutip para ahli yang memperingatkan bahwa perang dagang ini dapat mendorong Kanada ke dalam resesi terparah sejak tahun 1930-an. Bank of Canada memperkirakan bahwa jika kebijakan tarif ini berlangsung selama satu tahun, investasi asing di Kanada dapat turun sebesar 12%, sementara ekspor akan menurun sebesar 8,5%.
Ekonom Andrew Foran dari TD Securities meyakini bahwa penerapan tarif komprehensif 25% yang berkepanjangan akan memiliki konsekuensi serius, mendorong Kanada dan Meksiko ke dalam resesi ekonomi dan menghambat pertumbuhan ekonomi AS.
[iklan_2]
Sumber: https://tuoitre.vn/dan-canada-tay-chay-hang-my-uu-tien-hang-quoc-noi-va-chau-a-20250306183622041.htm










Komentar (0)