Perusahaan Saham Gabungan Truong Hai Group ( Thaco Group) milik Bapak Tran Ba Duong baru saja mengumumkan kepada Bursa Efek Hanoi (HNX) tentang situasi keuangannya untuk paruh pertama tahun 2023.
Dengan demikian, Grup Thaco mencatat laba setelah pajak sebesar VND1.076 miliar, jauh lebih rendah dibandingkan VND4.940 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Hal ini juga berarti laba menurun 4,6 kali lipat.
Thaco Group menyatakan margin labanya turun dari 9,9% pada periode yang sama tahun lalu menjadi hanya 2,1%. Ekuitas Thaco Group sedikit meningkat menjadi VND50.095 miliar. Rasio utang terhadap ekuitas meningkat dari 1,8 kali menjadi 2,29 kali.
Laba Thaco Group merosot tajam di tengah pasar otomotif yang sulit dan penjualan yang anjlok. Statistik menunjukkan bahwa dalam 8 bulan pertama tahun 2023, penjualan kendaraan di seluruh negeri mencapai 58.000 unit, turun 40% dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini juga telah diprediksi oleh Bapak Tran Ba Duong sejak awal tahun.
Namun, Thaco Group masih berencana untuk menjual 120.000 kendaraan, termasuk 96.000 mobil penumpang , 23.500 truk, 1.500 bus dan mini bus pada tahun 2023.
Di sektor otomotif saja, Thaco Auto (anak perusahaan Thaco Group) mengharapkan pendapatan konsolidasi lebih dari VND90.000 miliar.
Sebelumnya, informasi mengenai lemahnya laba Thaco Group tercermin melalui laporan tengah tahunan Jardine Cycle & Carriage (JCC), pemegang saham utama yang memegang 26,6% saham Thaco.
Menurut laporan tengah tahunan JCC, grup tersebut mencatat laba sebesar 583 juta dolar AS pada paruh pertama tahun 2023, naik 12% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Dalam struktur laba JCC, kontribusi Thaco mencapai 14,7 juta dolar AS, turun 72% dibandingkan periode yang sama.
Penurunan laba Thaco disebabkan oleh melemahnya ekonomi dan meningkatnya konsumsi, serta meningkatnya tekanan dari para pesaing.
Meskipun laba Thaco pada paruh pertama tahun 2023 menurun dibandingkan periode yang sama, aset miliarder Tran Ba Duong dan keluarganya tetap mencapai 1,5 miliar USD, menurut Forbes.
Pada tahun 2019, JCC membeli saham Thaco yang diterbitkan secara privat dengan valuasi lebih dari $9,2 miliar. Namun, valuasi Thaco baru-baru ini menurun tajam.
Menurut laporan keuangan VietinBank Securities, perusahaan ini telah menjual lebih dari 4,7 juta lembar saham yang tidak tercatat dengan total nilai penjualan sebesar 141 miliar VND (setara dengan 30.000 VND/saham). Dengan demikian, valuasi Thaco mencapai 91.500 miliar VND (setara dengan sekitar 3,8 miliar USD).
Pada akhir Juni 2023, Thaco menyatakan rencananya untuk menjual 10% sahamnya di Thaco Auto Company Limited, anak perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur dan perdagangan otomotif, pada tahun 2023. Menurut sebuah sumber, valuasi Thaco Auto bisa mencapai $5 miliar.
Saat ini, Thaco merupakan perusahaan industri multiindustri termasuk Thaco Auto (mobil), Thaco Agri (pertanian dan kehutanan), Thaco Industries (mekanik dan industri pendukung), Thadico (investasi konstruksi), Thilogi (Logistik) dan Thiso (perdagangan dan jasa).
Di mana, Thaco Auto merupakan unit utama yang mengkhususkan diri dalam pembuatan, perakitan, pendistribusian, dan penjualan eceran kendaraan merek KIA, Mazda, Peugeot, BMW... Sistem ini memiliki hampir 400 ruang pamer ritel di seluruh negeri dan memiliki kompleks produksi dengan 7 pabrik (KIA, Thaco Royal, Mazda, pabrik Mobil Mewah, pabrik sepeda motor, pabrik bus, pabrik truk, dan truk khusus) yang berlokasi di kawasan industri Chu Lai (Quang Nam).
Pada tahun 2022, Thaco mencatat laba sebesar VND7.400 miliar tetapi utangnya tinggi, lebih dari VND104 triliun (USD4,4 miliar).
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)