Hasil awal yang dirilis oleh lembaga penyiaran nasional NOS menunjukkan bahwa Partai Kebebasan milik Wilders memenangkan 35 kursi di parlemen Belanda yang beranggotakan 150 orang, 10 kursi lebih banyak dari pesaing terdekatnya, koalisi Partai Buruh-Partai Hijau.
Selisih tersebut jauh lebih tinggi dari perkiraan awal dan tampaknya terlalu besar untuk mengubah hasil akhir. Hasil resmi akan diumumkan besok (24 November).
Bapak Geert Wilders merayakan setelah hasil awal pemilu Belanda diumumkan. Foto: AP
Para pendukung Wilders bersorak dan berpelukan merayakan kemenangan setelah berita tersebut diumumkan. Dalam pidato kemenangannya, Wilders berjanji untuk mengakhiri "tsunami pengungsi dan migran".
Partai Wilders telah mendorong agenda anti-imigrasi, menyalahkan masuknya pencari suaka atas kekurangan perumahan, serta meningkatnya biaya hidup dan sistem perawatan kesehatan yang terlalu terbebani.
Kemenangan Wilders juga menggarisbawahi tren pertumbuhan partai-partai sayap kanan di Eropa. Tahun lalu, Italia membentuk pemerintahan paling sayap kanannya sejak Perang Dunia II setelah kemenangan Perdana Menteri Giorgia Meloni.
Tn. Wilders juga mengambil sikap anti-Uni Eropa, dengan meminta Belanda untuk mengontrol perbatasannya, mengurangi pembayaran ke serikat secara signifikan dan memblokir semua anggota baru untuk bergabung.
Ia juga berulang kali mengatakan bahwa Belanda harus berhenti memasok senjata ke Ukraina karena negaranya juga membutuhkan senjata untuk mempertahankan diri. Namun, tidak satu pun partai yang kemungkinan akan membentuk pemerintahan bersamanya sependapat dengan gagasan ini.
Hasil awal menunjukkan partai Perdana Menteri Mark Rutte yang akan lengser, VVD, berada di posisi ketiga dengan 24 kursi. Imigrasi—yang menyebabkan jatuhnya pemerintahan Rutte setelah 13 tahun berkuasa—merupakan isu utama kampanye.
Tuan Wilders diperkirakan akan mencoba membentuk pemerintahan sayap kanan dengan VVD dan partai baru Kontrak Sosial Baru, yang bersama-sama memegang mayoritas 79 kursi di parlemen Belanda dan akan mampu membentuk pemerintahan baru.
"Saya yakin kita bisa mencapai kesepakatan," ujar Wilders dalam pidato kemenangannya. "Saya sangat yakin bahwa kita tidak boleh mengambil tindakan inkonstitusional apa pun." Ia menyatakan kesiapannya untuk memimpin Belanda.
Presiden Rutte yang akan segera lengser akan tetap menjadi pemimpin sementara Belanda hingga pemerintahan baru terbentuk, kemungkinan pada paruh pertama tahun 2024.
Huy Hoang (menurut AP, Reuters)
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)