Bapak Lai Van Hoan - Wakil Ketua Komite Rakyat Provinsi Thai Binh - baru saja menandatangani dan menerbitkan Surat Perintah Resmi No. 2879/UBND-NCKS kepada Inspektorat Provinsi, Kepolisian Provinsi, Departemen Dalam Negeri, Departemen Informasi dan Komunikasi tentang pemeriksaan penyelenggaraan ujian masuk untuk kelas 10 sekolah menengah atas tahun ajaran 2024-2025 di provinsi Thai Binh.
Menurut isi berita tersebut, Komite Rakyat Provinsi Thai Binh menerima petisi dari warga dan opini publik yang mencerminkan kejanggalan dalam nilai ujian pada ujian masuk sekolah menengah atas kelas 10 untuk tahun ajaran 2024-2025 di Provinsi Thai Binh.
"Kelainan" tersebut adalah terdapat hingga 18 nomor registrasi, dan nilai ujian tidak secara akurat mencerminkan hasil ujian.
Dan setelah pengajuan banding, nilai baru tersebut menunjukkan perbedaan yang signifikan dibandingkan nilai lama. Khususnya, nilai Matematika kandidat nomor 260xxx meningkat dari 3,75 menjadi 9,5 poin, dengan selisih 5,75 poin.
Hal ini membuat banyak orang tua, siswa, dan guru percaya bahwa ujian di Thai Binh ini memiliki banyak kejanggalan, tidak adil, dan menyebabkan kerugian serta kerusakan mental yang serius bagi siswa.
Perlu disebutkan bahwa keanehan - banyaknya kandidat dengan nilai yang berbeda setelah ujian ulang seperti ini dalam ujian baru-baru ini tidak hanya terjadi di provinsi Thai Binh tetapi juga di banyak daerah lain seperti Ha Nam (ujian masuk kelas 6), Thanh Hoa (ujian masuk sekolah khusus Lam Son).
Di Ha Nam dan Thanh Hoa , semua pihak yang bertanggung jawab memberikan alasan untuk menjelaskan bahwa hal itu disebabkan oleh "pengaturan skor yang salah" dan "pengaturan ketukan yang salah". Di Thai Binh, penyebab resminya belum diumumkan.
Oleh karena itu, arahan dari Komite Rakyat Provinsi Thai Binh untuk melakukan inspeksi mendadak dan menyeluruh terhadap ujian tersebut sangatlah penting dan tepat waktu untuk segera mengklarifikasi penyebabnya, memberikan jawaban yang memuaskan bagi para orang tua, siswa, guru dan opini publik.
Kenyataan bahwa banyak peserta didik dari berbagai daerah mengalami "insiden" yang sama dalam ujian yang berbeda bukan lagi sekadar "insiden" melainkan suatu kelainan dengan tanda-tanda sifat yang sistematis dan berulang.
Hal ini menyebabkan opini publik memunculkan banyak pertanyaan besar tentang keadilan, keseriusan, dan tanggung jawab ujian yang sangat penting seperti ujian untuk kelas 6 dan kelas 10...
Melalui hal ini, Kementerian Pendidikan dan Pelatihan juga perlu turun tangan untuk mencari akar permasalahan dan memberikan solusi efektif guna memastikan transparansi dan keadilan di semua tahapan ujian. Ini juga merupakan cara untuk memulihkan kepercayaan masyarakat, terutama terhadap ujian!
Komentar (0)