Pada sore hari tanggal 22 Oktober, Majelis Nasional membahas secara berkelompok tiga rancangan undang-undang: Undang-Undang tentang perubahan dan penambahan sejumlah pasal dalam Undang-Undang tentang Pendidikan tahun 2019; Undang-Undang tentang Pendidikan Kejuruan (diubah); Undang-Undang tentang Pendidikan Tinggi (diubah).
Terkait kebijakan penyediaan buku pelajaran gratis, Bapak Nguyen Tuan Thinh (Delegasi Majelis Nasional Kota Hanoi ) menyarankan agar lembaga perancang meneliti secara cermat dan segera mengeluarkan instruksi khusus.

Bapak Nguyen Tuan Thinh, Delegasi Majelis Nasional Kota Hanoi.
"Buku teks dapat dicetak dan didistribusikan ke sekolah, dan sekolah dapat meminjamkannya kepada siswa. Dengan cara ini, gratis, ekonomis, dan tidak perlu khawatir harus membeli buku teks setiap tahun. Tentu saja, selama penggunaan, jika ada buku yang rusak atau hilang oleh siswa, mereka harus diberi kompensasi dan diberikan buku tambahan," saran Bapak Thinh, seraya menambahkan bahwa dengan solusi ini, masalah buku teks gratis bagi siswa di seluruh negeri dapat diatasi.
Berpartisipasi dalam diskusi tersebut, Prof. Dr. Nguyen Anh Tri, Delegasi Majelis Nasional Kota Hanoi, menyatakan dukungannya dan meyakini bahwa ini adalah kebijakan yang benar, sejalan dengan harapan para pemilih dan masyarakat.
Namun, ia mengatakan, pelaksanaan pembangunan satu set buku pelajaran terpadu secara nasional pada tahun ajaran 2026-2027 akan menghadapi banyak kendala karena keterbatasan waktu dan banyaknya pekerjaan.
Profesor Nguyen Anh Tri khawatir bahwa pelaksanaannya tidak akan sesuai jadwal, dan pada saat yang sama, bertanya kepada Menteri Pendidikan dan Pelatihan Nguyen Kim Son tentang rencana untuk membangun seperangkat buku pelajaran umum: " Saya ingin tahu, seperangkat buku pelajaran apa yang direncanakan Menteri untuk digunakan di seluruh negeri?"

Menteri Pendidikan dan Pelatihan Nguyen Kim Son.
Membahas dan menjawab pertanyaan serta rekomendasi dari para delegasi, Menteri Pendidikan dan Pelatihan Nguyen Kim Son menekankan bahwa seperangkat buku teks terpadu untuk seluruh negeri akan digunakan mulai tahun ajaran 2026-2027.
Penyusunan, penilaian dan penyebarluasan satu set buku teks terpadu akan dilakukan berdasarkan proses yang ketat dan ilmiah, mewarisi hasil yang dicapai pada tahap sebelumnya, sambil mengatasi kekurangan yang ada.
“Kementerian sedang mengembangkan suatu proyek dan proyek tersebut akan memiliki rencana-rencana spesifik,” kata Bapak Son.
Terkait prosesnya, Menteri mengatakan bahwa Kementerian akan meminta pendapat Sekretaris Jenderal mengenai proyek tersebut dan kemudian menyerahkannya kepada Perdana Menteri untuk disetujui. "Kami akan mengupayakan agar rencana tersebut dapat disusun pada bulan November," ujar Menteri.
Sumber: https://vtcnews.vn/dbqh-de-xuat-cho-hoc-sinh-muon-sach-giao-khoa-khong-lo-viec-hang-nam-phai-mua-ar972557.html






Komentar (0)