Untuk membantu anak-anak tumbuh mencapai tinggi badan optimal - bahkan tanpa genetika tinggi badan yang baik, selain nutrisi, olahraga, lingkungan tempat tinggal, tidur, dan sebagainya, orang tua perlu memperhatikan hal-hal berikut.
Faktor yang sangat menentukan tinggi badan anak
Ada banyak faktor yang menentukan pertumbuhan tinggi badan anak, termasuk genetika, olahraga , tidur, dan lingkungan tempat tinggal anak.
Penelitian menunjukkan bahwa latihan fisik secara teratur, memilih olahraga yang tepat, dan berolahraga dengan intensitas yang sesuai dengan kondisi fisik dan status kesehatan anak adalah "kunci" untuk membantu anak tumbuh lebih tinggi.
Ada banyak faktor yang menentukan pertumbuhan tinggi badan anak, termasuk genetika. Foto ilustrasi. |
Orang tua sebaiknya secara aktif mendorong anak-anak mereka untuk lebih aktif di luar ruangan, dengan melakukan olahraga yang dapat meningkatkan tinggi badan seperti: Berenang, basket, bulu tangkis, dan sebagainya, untuk membantu anak-anak mengembangkan tinggi badan mereka secara optimal. Hal ini akan menghindari anak-anak menghabiskan banyak waktu menonton TV, membaca cerita, atau bermain game selama liburan musim panas.
Meskipun faktor lingkungan tidak menentukan pertumbuhan tinggi badan anak, faktor lingkungan tetap dapat memengaruhi tinggi badan, perkembangan fisik, dan kesehatan anak. Orang tua harus menciptakan lingkungan tempat tinggal yang nyaman dan bersih bagi anak-anak mereka, membatasi polusi udara, air, tembakau, dan kebisingan, menggunakan antibiotik sesuai resep, dan memberikan vaksinasi yang cukup sesuai anjuran... untuk membantu anak-anak mencapai tinggi badan optimal.
Nutrisi membantu anak-anak mengembangkan tinggi badan yang optimal
Pola makan seimbang dan ilmiah akan membantu anak-anak mencapai tinggi badan optimal. Selain itu, dalam hal tinggi badan, kebanyakan orang berpikir untuk melengkapi asupan makanan kaya kalsium melalui makanan sehari-hari, karena kalsium merupakan faktor terpenting untuk tinggi badan, serta perkembangan gigi anak.
Namun, hal ini belum tentu demikian. Selain makanan kaya kalsium yang penting, kita juga perlu memperhatikan mikronutrien lain seperti vitamin D, magnesium, fosfat, dan sebagainya, yang berperan dalam penyerapan dan keseimbangan kalsium dalam tubuh, sehingga membantu anak-anak menyerap dan berkembang optimal.
Salah satu nutrisi penting yang baru-baru ini ditemukan oleh para ilmuwan adalah vitamin K2. Vitamin K2 memiliki banyak efek pada sistem rangka maupun sistem kardiovaskular. Tanpa vitamin ini, kalsium akan tersebar ke mana-mana, sehingga kalsium cenderung menempel pada jaringan lunak, pada pembuluh darah (seperti arteri koroner di jantung, arteri ginjal, dll.) alih-alih menempel pada tulang anak-anak, yang menyebabkan banyak efek berbahaya seperti penyakit tulang dan sendi, kalsifikasi pembuluh darah, varises, batu ginjal, gagal ginjal, dll., alih-alih bermanfaat bagi tubuh.
Selain itu, vitamin K2 juga membantu menyeimbangkan pembentukan tulang dan kerusakan tulang dalam tubuh dengan baik, untuk meningkatkan kepadatan tulang, membantu tulang memiliki cukup "bahan baku" untuk tumbuh panjang.
Vitamin K2 hanya diperoleh secara alami. Menurut penelitian, vitamin K2 ditemukan dalam makanan seperti: Kuning telur, daging, hati unggas, kedelai fermentasi, atau dari produk susu, jus buah. Misalnya, dalam 100 gram makanan yang mengandung vitamin K2 tingkat tinggi, antara lain: Kedelai fermentasi (natto) mengandung 939 mcg, hati angsa 369 mcg, hati sapi 106 mcg, dan ayam 35,7 mcg.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa gizi merupakan faktor terpenting, yang memengaruhi 32% pertumbuhan tinggi badan anak. Oleh karena itu, selama kehamilan dan menyusui, ibu harus diberikan nutrisi penting yang cukup, terutama protein, zat besi, yodium, kalsium, fosfor, asam folat, vitamin D, K, dan asam lemak tak jenuh... Setelah lahir, anak perlu tetap mendapatkan ASI eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupannya.
Anak-anak perlu mengonsumsi makanan sehat sesuai usia, dengan porsi yang tepat untuk perkembangan dan pertumbuhan tinggi badan yang optimal. Makanan anak harus terdiri dari 4 kelompok makanan utama, yaitu karbohidrat (nasi, roti, kentang, jagung, dll.), protein (daging, ikan, telur, tahu, dll.), lemak (minyak, susu, dan produk olahan susu, dll.), serta vitamin dan mineral.
Khususnya, para ibu juga perlu memperhatikan pemberian suplemen makanan yang kaya kalsium, vitamin D, dan K (biasanya terdapat pada udang, kepiting, tahu, sayuran hijau tua, susu, dan produk olahan susu...) untuk membantu anak-anak mencapai tinggi badan optimal. Kekurangan gizi pada anak dapat menyebabkan risiko malnutrisi, atau kelebihan energi yang menyebabkan kelebihan berat badan dan obesitas.
Menurut suckhoedoisong.vn
[iklan_2]
Tautan sumber






Komentar (0)