Menurut Kementerian Konstruksi , rancangan tersebut menambahkan konten "Catatan dan hasil prosedur administrasi elektronik memiliki nilai hukum yang sama dengan salinan kertas", sejalan dengan semangat Resolusi 57-NQ/TW tanggal 22 Desember 2024 dari Komite Eksekutif Pusat tentang inovasi dan transformasi digital nasional.
Khususnya, Kementerian Konstruksi mengusulkan untuk menghapuskan 30% persyaratan investasi dan bisnis di bidang pelatihan pengemudi.
Beberapa regulasi yang diusulkan untuk dihapuskan antara lain: Mewajibkan pimpinan tempat pelatihan mengemudi merangkap jabatan sebagai direktur utama atau wakil sah; mewajibkan para pengelola untuk mengikuti pelatihan dan pembinaan keterampilan manajemen pendidikan vokasi; mewajibkan tempat pelatihan memiliki luas area yang dapat digunakan minimal 1.000 meter persegi atau luas ruang kelas tidak kurang dari 48 meter persegi.

Kementerian Konstruksi telah mengusulkan penghapusan peraturan yang mewajibkan truk yang digunakan untuk latihan mengemudi Kelas B memiliki massa desain 2.500-3.500 kg dan tidak lebih dari 30% dari total jumlah kendaraan latihan di kelas yang sama. Rancangan undang-undang ini mengusulkan penghapusan peraturan yang membatasi satu lokasi uji coba sebagai lokasi latihan mengemudi dalam perhitungan kapasitas latihan.
Draf tersebut juga menghapuskan persyaratan bahwa tempat pelatihan harus memiliki ruang tunggu dan tempat duduk bagi siswa, beserta persyaratan bagi guru seperti memiliki SIM yang sesuai dengan jenjang pelatihan atau lebih tinggi, atau memiliki waktu mengemudi minimal 3-5 tahun tergantung jenjangnya.
Sebaliknya, rancangan tersebut menambahkan persyaratan baru terkait transformasi digital, yang menetapkan bahwa fasilitas pelatihan mengemudi harus memiliki sistem identifikasi dan otentikasi elektronik untuk mengidentifikasi peserta secara akurat di seluruh proses pelatihan—mulai dari pendaftaran hingga pengujian. Hal ini dianggap sebagai langkah penting dalam digitalisasi kegiatan pelatihan mengemudi, menuju transparansi, sinkronisasi, dan efisiensi.
Badan Pengelola Transportasi dan Konstruksi juga mengusulkan penyederhanaan berbagai prosedur administratif dalam pemberian Surat Izin Mengemudi (SIM), pemberian SIM Kendaraan Latihan Mengemudi (KND), dan penerbitan kembali sertifikat guru, dengan beberapa poin baru yang penting.

Oleh karena itu, Kementerian Konstruksi mengusulkan untuk mengizinkan pengajuan dokumen secara daring untuk sebagian besar prosedur: Mempersingkat waktu pemrosesan dokumen; mengakui nilai hukum dokumen elektronik setara dengan dokumen kertas dalam keseluruhan proses administrasi. Perubahan ini diharapkan dapat mengurangi biaya kepatuhan, sehingga menciptakan kemudahan maksimal bagi masyarakat dan pelaku bisnis yang terlibat dalam pelatihan pengemudi.
Menurut rancangan tersebut, kewenangan pengelolaan negara terkait pengujian pengemudi dialihkan dari Kementerian Perhubungan (sekarang Kementerian Konstruksi) ke Kementerian Keamanan Publik , sementara Kementerian Konstruksi akan mengambil alih pengelolaan negara terkait pelatihan pengemudi.
Dengan serangkaian konten yang inovatif, mulai dari pemangkasan persyaratan usaha, penyederhanaan prosedur administratif, penetapan kewenangan pengelolaan hingga promosi transformasi digital, Kementerian PUPR berharap draf revisi Peraturan Pemerintah ini dapat memberikan kontribusi dalam membangun sistem pelatihan dan pengujian pengemudi yang transparan dan modern, menciptakan kemudahan maksimal bagi masyarakat, sekaligus meningkatkan efektivitas penyelenggaraan negara di bidang ini.
Source: https://tienphong.vn/de-xuat-bai-bo-30-dieu-kien-dau-tu-kinh-doanh-trong-dao-tao-lai-xe-post1783794.tpo
Komentar (0)